Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Bos Binance di B20 Bali, SWI OJK Sudah Tidak Permasalahkan Pasar Kriptonya di Indonesia?

Binance berstatus belum terdaftar dan dilarang melakukan transaksi kripto untuk Pasar Indonesia sejak 2021 lalu.
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (SWI OJK) menegaskan bahwa  Binance belum terdaftar sebagai platform investasi di Indonesia. Pelarangan ini dilakukan SWI sejak 2020 lalu. Namun, platform kripto internasional ini diizinkan melakukan kegiatan bisnis melalui aliansi apabila telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan bahwa Binance sampai saat ini belum tercatat sebagai crypto exchanger di Indonesia. Untuk melakukan aktivitas ini, Binance perlu memiliki izin terlebih dahulu dari Bappebti.

Crypto exchanger harus memiliki izin Bappebti, sehingga dilarang melakukan kegiatan tersebut di Indonesia karena belum memiliki izin,” ujar Tongam kepada Bisnis, Senin (14/11/2022).

Sebagai informasi, Bappebti telah menutup pendaftaran izin bursa kripto yang tertuang dalam surat edaran nomor 208/Bappebti/SE/08/2022 tentang penghentian penerbitan perizinan pendaftara calon pedagangan fisik aset kripto. Adapun Binance tidak terdaftar dalam izin tersebut.

Di sisi lain, Binance dikabarkan telah melakukan aliansi dengan perusahaan di Indonesia. Tongam mengatakan bahwa Binance diperbolehkan untuk melakukan kegiatan bisnis di Indonesi, jika bisnis tersebut dilakukan melalui aliansinya sepanjang memenuhi ketentuan yang ada.

“Binance bisa saja melakukan kegiatan bisnis melalui aliansi, sepanjang memenuhi syarat dari otoritas yang berwenang,” ujar dia.

Sebelumnya dalam catatan Bisnis, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) melalui MDI Ventures tengah melakukan upaya kolaborasi dengan Binance Holdings untuk membangun platform perdagangan kripto di Tanah Air pada akhir 2021 lalu.

Kala itu, anak usaha Telkom, MDI Ventures dikabarkan akan berkolaborasi dengan Binance Holding dengan membentuk perusahaan patungan (joint ventures/JV).Perusahaan patungan itu nantinya akan membangun platform perdagangan kripto di Tanah Air. 

CEO PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) Donald Wihardja saat itu mengatakan perseroan dan Binance telah memiliki komitmen untuk berkolaborasi dengan membentuk platform perdagangan kripto baru di Indonesia.  Keduanya mematangkan skema kerja sama, sambil menunggu regulasi mengenai perdagangan kripto rampung dibahas. Beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan antara lain seperti bentuk platform hingga kepemilikan saham di platform tersebut. 

Ketika dikonfirmasi mengenai posisi Binance yang masih menuai kontroversi di beberapa negara tetangga dan dilarang beroperasi di Indonesia, Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia Ahmad Reza saat itu mengatakan  perseroan masih mempelajari terkait dengan permasalahan tersebut. 

"Saya bilang 'mungkin' [kolaborasi dengan Binance] dijajaki sepanjang regulasi mengenai bursa kripto sudah memadai baik dari keamanan, good corporate governance, transparansi dan perlindungan investor," kata Reza kepada Bisnis, Senin (20/12/2021).

Dia mengatakan Telkom Grup melalui anak usaha yang berkaitan dengan bisnis teknologi blockchain memang sedang mengeksplorasi rencana kerja sama pengembangan bursa kripto. Namun langkah itu akan dilakukan dengan mempelajari terlebih dahulu segala bentuk peluang, risiko dan aturan yang ada.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper