Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech) PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) hingga kuartal III/2022 telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp3 triliun. Pencapain oleh pinjaman online (pinjol) berbasis perempuan dan pelaku usaha ultra mikro itu tumbuh 88 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
AVP Marketing and PR Amartha Rezki Warni mengatakan, secara kumulatif, sejak 2010 Amartha telah menyalurkan pendanaan mencapai Rp9,2 triliun kepada lebih dari 1,3 juta kepada UMKM yang tersebar di 35.000 desa di Indonesia. Amartha juga memperluas jangkauan operasional dengan merekrut lebih dari 500 tenaga kerja setiap bulannya di daerah tempat Amartha beroperasi.
“Hingga kuartal III-2022, penyaluran pendanaan kami mencapai Rp3 triliun atau tumbuh 88 persen yoy. Kami juga berhasil menjaga kualitas pinjaman dengan sangat baik di mana perusahaan mencatatkan NPL stabil di 0,38 persen serta TKB-90 sebesar 99,62 persen,” ujar Rezki kepada Bisnis, Senin (14/11).
Guna mempertahankan kinerja tersebut, Amartha terus berupaya salah satunya menjalin kolaborasi dengan sektor perbankan. Melalui kerjasama ini, Amartha turut membantu penyaluran modal untuk jutaan pelaku usaha ultra mikro, dari penyedia jasa layanan keuangan formal.
“Penyaluran modal dari mitra perbankan mencapai Rp2,5 triliun tahun ini, tumbuh 2 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga saat ini, sudah lebih dari 23 mitra perbankan menyalurkan modal atau pendanaannya lewat Amartha,” ujar dia.
Rezki menambahkan, guna mendorong kemandirian pelaku usaha di Indonesia, Amartha melakukan beragam inovasi. Baru-baru ini Amartha meluncurkan layanan yang bernama Ascore.ai, yaitu layanan credit decisioning solution yang dapat membantu berbagai pemangku kepentingan untuk menjangkau segmen ultra mikro. Amartha optimis, dengan strategi yang dijalankan ini dapat menutup tahun 2022 dengan pertumbuhan 2 kali lipat dan jumlah penyaluran mencapai Rp5 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, Amartha telah merangkul Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) untuk memperbesar pinjaman modal usaha bagi pelaku usaha mikro di kawasan.
Chief Financial Officer Amartha Ramdhan Anggakaradibrata mengungkap bahwa kolaborasi dengan Bank Sumut sebagai pendana (lender) institusi, harapannya mampu mengembangkan potensi UMKM perempuan di wilayah Sumatra Utara.
"Sumatra Utara tercatat menjadi salah satu provinsi di Pulau Sumatra dengan performa bisnis yang baik bagi Amartha. Pada paruh pertama 2022, Amartha mencatatkan penyaluran pinjaman modal usaha ke wilayah Sumatra Utara bertumbuh hampir tiga kali lipat," ujar dia.