Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) alias Tugu Insurance melihat peluang kerja sama dengan mitra insuretech ke depan masih sangat besar seiring dengan banyak nya daerah yang belum di jangkau. Di sisi lain, perseroan pun optimis terhadap kinerja pada2023.
Presiden Direktur Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tatang Nurhidayat mengatakan, potensi untuk menggandeng insuretech masih sangat besar dan masih bisa diperluas khususnya untuk produk mikro insurance yang bisa dijangkau hingga ke pelosok tanah air. Adapun saat ini perseroan telah bermitra dengan beberapa perusahaan insuretech.
“Kami sudah bekerja sama dengan Lifepal, Fuse, Qoala, Cermati dan Pasar Polis. Banyak berbagai keuntungan yang kami dapatkan dari kemitraan ini, seperti dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau secara geografis, aspek layanan yang dapat diberikan lebih cepat menggunakan platform digital, dan aspek produk yang semakin beragam disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan,” ujar Tatang kepada Bisnis, Rabu (16/11).
Sedangkan dari aspek underwriting, perseroan bisa mendapatkan profil risiko yang lebih luas sehingga dapat terpetakan secara statistik untuk jenis risiko yang masuk, walaupun untuk penilaian risiko masih tetap dilakukan oleh perseroan karena secara ketentuan, pihak yang bisa melakukan penilaian risiko adalah pihak Asuransi.
Tatang menambahkan, kerja sama yang sudah terjalin sampai saat ini ditujukan untuk penjualan asuransi kendaraan bermotor serta produk asuransi mikro lainnya seperti t_down payment, PA, dan travel insurance. Perseroan juga telah memasrkan produk insurtech lainnya, seperti t_drive , t_ride , t_homet_fracture.
Di sisi lain, hingga 30 September 2022 perseroan membukukan laba tahun berjalan konsolidasian Rp262,21 miliar, naik signifikan sebesar 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp228,79 miliar.
Baca Juga
Pencapaian tersebut didukung dengan perolehan produksi premi bruto konsolidasian Rp4,73 triliun, naik 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp4,28 triliun, pendapatan underwriting Rp1,68 triliun yang naik 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1,54 triliun.
Adapun pendapatan investasi tercatat Rp254,02 miliar naik dibandingkan periode tahun lalu Rp233,12 miliar. TUGU juga membukukan pendapatan usaha lainnya Rp278,61 miliar, naik dibanding periode tahun lalu Rp219,77 miliar. Oleh karena itu, perseroan optimis tren kinerja positif ini dapat berlanjut hingga penutupan tahun 2022.
“Kami meyakini bahwa pencapaian tersebut merupakan buah manis dari komitmen implementasi fokus strategi bisnis dalam mengoptimalkan pasar korporasi dan perluasan bisnis ritel yang turut didukung dengan berbagai inovasi teknologi berbasis digital secara hulu ke hilir,” ujar dia.
Untuk dapat mempertahankan kinerja ke depan, perseroan akan terus melakukan berbagai inovasi produk dan layanan bisnis yang dapat menjawab berbagai kebutuhan nasabah maupun masyarakat Indonesia, serta dengan memanfaatkan berbagai benefit dari aspek digitalisasi.