Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Asing Kabur Rp165,71 Triliun dari Pasar SBN

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp165,71 triliun sepanjang tahun ini.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp165,71 triliun sepanjang tahun ini.

“Berdasarkan data setelmen sampai dengan 24 November 2022, nonresiden jual neto Rp165,71 triliun di pasar SBN,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (25/11/2022).

Di sisi lain, Erwin mengatakan aliran modal asing tercatat masuk ke pasar saham sebesar Rp75,40 triliun pada periode yang sama.

Sementara itu, selama pekan keempat November 2022, tercatat masuknya arus modal asing sebesar Rp9,72 triliun di pasar SBN dan Rp1,99 triliun di pasar saham.

Dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan total modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp11,71 triliun pada pekan keempat November ini.

“Berdasarkan data transaksi 21–24 November 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp11,71 triliun,” katanya.

Sejalan dengan kembalinya aliran modal asing, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun ke 98,52 bps per 24 November 2022 dari 108,61 bps per 18 November 2022.

Tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pun tercatat turun ke level 6,65 persen pada Jumat pagi (25/11/2022), dari level 6,94 persen pada Kamis (24/11/2022).

Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi juga menguat pada level (bid) Rp15.640 per dolar Amerika Serikat (AS), dari penutupan hari sebelumnya pada level (bid) Rp15.663 per dolar AS.

Erwin mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper