Bisnis.com, JAKARTA - Jelang akhir tahun 2022, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menorehkan prestasi apik dengan memboyong enam penghargaan dari dua ajang award bergengsi, di mana salah satunya menobatkan BSI sebagai Bank Teraktif Dalam Praktik Green Banking.
Di ajang LPS Banking Awards 2022, BSI sebagai pelaku perbankan syariah dianugerahi tiga penghargaan yakni Bank Teraktif Dalam Kegiatan CSR, Bank Teraktif Dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat dan Bank Teraktif Dalam Praktik Green Banking. LPS Banking Awards 2022 sendiri digelar di Grand Ballroom Hotel Kempinski, pada Selasa, 29 November 2022.
Selain dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BSI juga meraih tiga penghargaan di acara Anugerah Syariah Republika 2022. Penghargaan yang disabet oleh BSI adalah Mobile Banking Terbaik, Tabungan Syariah Terbaik, dan Bank Syariah Terbaik.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan ungkapan syukur atas penghargaan yang diperoleh mengingat umur BSI masih terbilang muda. Hery berharap, penghargaan ini bisa memacu seluruh insan BSI untuk terus bekerja keras dan berinovasi dalam meningkatkan layanan kepada nasabah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, serta memberikan yang terbaik guna mendukung perekonomian nasional.
Kiri-kanan : Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi mendampingi Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah ME KNEKS Putu Rahwidhiyasa menyerahkan penghargaan kepada Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia Anton Sukarna pada acara Anugerah Syariah Republika 2022.(29/11)
"Penghargaan ini akan menjadi pelecut semangat bagi BSI untuk terus bekerja keras mewujudkan visi Bank Syariah Indonesia untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan," kata Hery.
Atas seluruh penghargaan yang didapat, Hery juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh stakeholders, atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan. "Semoga hadirnya Bank Syariah Indonesia dapat terus memberikan keberkahan dan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Secara khusus terkait praktik green banking, Hery menambahkan bahwa perusahaan terus berkomitmen menjaga nilai-nilai syariah dengan memberikan pembiayaan yang sehat dan sustain sehingga tetap menjaga keberlangsungan kehidupan dan lingkungan.
“BSI terus berkomitmen dalam penerapan prinsip ESG (environmental, social dan governance), selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Ke depannya hal ini kami akselerasi sehingga perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholder-nya. Tentunya value tersebut dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup,” ungkap Hery.
Per September 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp 51,03 triliun atau 25,54% dari total pembiayaan BSI. Perseroan juga menggencarkan implementasi keuangan berkelanjutan dengan penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) yang mengusung konsep 3P (people, planet dan profit). Dana CSR yang disalurkan BSI ke berbagai sektor socioeconomic mencapai Rp84,1 miliar. Salah satunya pendampingan dan pengembangan 19 Desa Binaan BSI yang tersebar di Aceh, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Makassar.
Sementara itu, dalam bidang spiritual, BSI membangun masjid-masjid di tempat wisata, terbaru yakni Masjid BSI Pananjakan di kawasan Bromo Jawa Timur. Adapun terkait People, BSI telah memberikan lebih dari 400 program beasiswa. Sedangkan dalam hal Charity dan Environment BSI menggencarkan program lingkungan dengan gerakan penanaman pohon lebih dari 20.000 bibit di daerah-daerah berpotensi rawan banjir.
Seperti diketahui, sepanjang kuartal III tahun ini, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dan berkualitas di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global. Sepanjang kuartal III 2022, BSI mencetak laba bersih mencapai Rp 3,21 triliun atau tumbuh 42% secara year on year (YoY).
Kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 245,18 triliun, tumbuh 11,86% dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.
Kinerja positif juga didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat. Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 199,82 triliun tumbuh 22,35%. Raihan ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan sehat yang tercermin oleh NPF Nett sebesar 0,59%.
Selain itu capaian ini juga didukung oleh pertumbuhan positif di seluruh komponen rasio keuangan yang berdampak pada kualitas asset yang tumbuh sebesar 11,53% secara yoy menjadi Rp 280,00 triliun, Return of Equity (ROE) sebesar 17,44%. Serta didukung oleh membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,02% serta effisiensi biaya cost of fund (COF) turun menjadi 1,56%.
Efisiensi yang dihasilkan perseroan juga didukung oleh akselerasi digital yang diterapkan melalui per September 2022, user pengguna BSI Mobile mencapai 4,44 Juta user naik sebesar 43% secara yoy. Jumlah pengguna yang semakin meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking.