Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan bahwa asuransi kredit (credit insurance) menjadi lini usaha dengan klaim dibayar tertinggi pada kuartal III/2022 dengan nilai mencapai Rp8,1 triliun.
Wakil Ketua Bidang Statistik Riset dan Analisa AAUI Trinita Situmeang menyampaikan bahwa asuransi kredit yang dimaksud merupakan periode dengan kredit jangka panjang.
Dalam hal ini, klaim dibayar pada asuransi kredit meningkat 83,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sampai dengan September 2022, dari periode yang sama 2021 hanya bernilai Rp4,41 triliun. Trinita menuturkan bahwa selisih dari asuransi kredit di industri asuransi umum sepanjang kuartal III/2022 mencapai Rp3,68 triliun.
“Ini [klaim dibayar asuransi kredit] terjadi selama kurun waktu 3 kuartal, jadi ini masih terdapat dampak dari Covid-19 dan gagal bayar untuk polis-polis asuransi kredit yang sudah dijual pada tahun-tahun sebelumnya, karena ini indikatornya indikator klaim dibayar pada periode tersebut,” ujar Trinita dalam paparan Kinerja Asuransi Umum dan Reasuransi Kuartal III/2022 secara daring, Jumat (16/12/2022).
Selain asuransi kredit, Trinita mengungkapkan bahwa lini usaha energy offshore juga menjadi klaim dibayar tertinggi kedua. Dari sisi pertumbuhan, energy offshore mencatatkan kenaikan sebesar 102,1 persen yoy dari Rp437 miliar menjadi Rp883 miliar.
Peningkatan klaim dibayar di asuransi umum juga terjadi pada asuransi kesehatan (health insurance) yang naik 44 persen yoy dari Rp2,66 triliun menjadi Rp3,84 triliun pada kuartal III/2022. Lini usaha ini mengalami selisih klaim dibayar senilai Rp1,17 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun secara keseluruhan, klaim dibayar dari lini usaha di asuransi umum tercatat naik 20,5 persen yoy dari Rp22,75 triliun menjadi Rp27,41 triliun sampai dengan kuartal III/2022.
Di samping itu, AAUI juga mencatat peningkatan pada premi dicatat sepanjang kuartal III/2022 dengan total mencapai Rp66,85 triliun. Nilai itu naik 20,3 persen yoy dari periode yang sama 2021 bernilai Rp55,55 triliun.
Secara terperinci, asuransi properti mencatatkan pertumbuhan paling tinggi baik dari sisi premi maupun pertumbuhan pada kuartal III/2022.
Trinita menuturkan bahwa premi dicatat untuk asuransi properti tumbuh 30,7 persen yoy, dari Rp15,73 triliun menjadi Rp20,57 triliun. Posisi kedua ditempati oleh lini usaha personal accident yang naik 29,3 persen yoy menjadi Rp1,6 triliun, dari kuartal III/2021 hanya bernilai Rp1,3 triliun.
Selanjutnya, posisi ketiga adalah marine cargo dengan premi dicatat naik 29,1 persen yoy dari Rp2,71 triliun menjadi Rp3,5 triliun. Lini usaha miscellaneous juga naik 24,1 persen yoy menjadi Rp2,88 triliun, diikuti dengan premi motor vehicle yang naik 19,4 persen yoy menjadi Rp13,04 triliun pada kuartal III/2022.