Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xendit Ancang-Ancang Perluas Penetrasi di Asia Tenggara

Xendit berencana untuk memperkuat pangsa pasar nya di Asia Tenggara. Hal ini seiring dengan peluang pembayaran digital yang masih besar di Asia Tenggara
Ilustrasi layanan Xendit/Istimewa
Ilustrasi layanan Xendit/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan financial technology (fintech) Xendit akan menjajaki pasar baru di Asia Tenggara tahun depan. Rencana ini merupakan strategi Xendit dalam memperkuat bisnisnya di benua tersebut.

COO dan Co-founder Xendit Tessa Wijaya mengatakan bahwa sebagian besar negara Asia Tenggara masih dalam tahap awal dalam melakukan digitalisasi pembayaran. Wilayah ini dinilainya masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan pemanfaatan internet dalam mendukung semua aspek perekonomian.

“Sebagai salah satu perusahaan financial technology din Indonesia, Xendit berkomitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan solusi pembayaran digital terkini, sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia,” ujar Tessa kepada Bisnis, Minggu (18/12/2022).

Sejalan dengan hal tersebut, Xendit juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu lebih banyak pelaku bisnis meraih kesuksesan di era digital ini. 

“Kami ingin membuka potensi pasar baru untuk pertumbuhan bisnis kami. Kami akan terus berinvestasi di market baru, menyempurnakan platform Xendit kami, dan memperluas lini bisnis sehingga kami dapat meraih peluang terbesar dan terbaik,” ujar Tessa.

Sejauh ini Xendit telah memiliki pangsa pasar di Indonesia dan Filipina. Tessa menyampaikan bahwa binsis Xendit yang berada di kedua negara tersebut terbilang sukses. Ke depannya, dia berharap keberhasilan tersebut bisa direplikasikan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan memanfaatkan pemahaman mendalam akan kebutuhan lokal.

Di sisi lain, Xendit telah mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan bisnis pada tahun depan. Tessa menyampaikan bahwa tantangan utama perusahaan adalah menciptakan peluang untuk menjaga pertumbuhan ekonomi digital. Demi mewujudkan hal tersebut, seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi dan bersinergi menciptakan inovasi sehingga masa sulit atau resesi dapat dilewati bersama-sama.

“Kami optimis bahwa Xendit akan terus mengembangkan bisnis kami secara perlahan tapi pasti, baik melalui ekspansi, peluncuran produk baru, dan penyempurnaan terhadap solusi-solusi yang sudah ada."

Sebagai konteks, fintech menjadi salah satu sektor yang mengalami percepatan digitalisasi di masa pandemi. Lebih dari 172 juta orang Indonesia merupakan pengguna internet. Oleh karena itu, masih banyak potensi bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan peran fintech.

“Peran fintech sangat penting dalam memajukan perekonomian Indonesia karena fintech telah banyak memberikan kontribusi bagi UMKM, misalnya dengan memberikan modal bisnis kepada para pelaku usaha kecil menengah tersebut,” pungkas Tessa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper