Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Pembiayaan Ramai-ramai Bidik Segmen Kendaraan Listrik

Sejumlah perusahaan pembiayaan tengah mengkaji pembiayaan untuk segmen kendaraan listrik seiring dengan tren yang kian bertumbuh.
Mobil listrik Hyundai Ionic EV dalam Hyundai Track Day di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). /Bisnis-Dionisiono Damara
Mobil listrik Hyundai Ionic EV dalam Hyundai Track Day di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). /Bisnis-Dionisiono Damara

Bisnis.com, JAKARTA — Tren kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan seiring dengan jumlah permintaan yang semakin bertumbuh yang tentunya di dukung oleh berbagai stimulus yang diberikan oleh pemerintah. Seiring dengan hal ini, sejumlah perusahaan pembiayaan pun tengah mengkaji pembiayaan untuk segmen tersebut.

Corporate Communication Head BFI Finance Indonesia Dian Ariffahmi mengatakan bahwa kendaraan listrik merupakan bisnis yang potensial di masa depan. Hal ini juga didukung oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan, serta kebijakan pemerintah yang mendukung terkait ekosistem kendaraan listrik.

“Meskipun tren kendaraan listrik tengah mengalami pertumbuhan, namun sampai hari ini core bisnis BFI Finance masih kepada produk refinancing, sehingga pembiayaan untuk kendaraan listrik yang notabene adalah kendaraan jenis baru akan kami kaji di kemudian hari,” ujar Dian kepada Bisnis, Senin (19/12/2022).

Hal yang sama juga disampaikan oleh PT Toyota Astra Financial Services (TAF), di mana saat ini TAF tengah mempelajari pembiayaan untuk kendaraan listrik dan mempelajari mengenai residue value yang ada pada pembiayaan kendaraan listrik.

Pasalnya, pengguna kendaraan listrik saat ini masih sedikit. Menurutnya, pasar kendaraan listrik di Indonesia ini memiliki demand yang besar, dan saat ini sedang mengalami tren.

"Tapi secara jumlah pengguna masih kecil karena produksinya pun masih tersebatas. Ke depan, kami siap untuk mendukung pembiayaan ini, bahkan kami sedang mengupayakaan green financing,” ujar Agus.

Meskipun Toyota Astra Financial Services sedang mempelajara residue value nya, tapi perusahaan meyakini dengan nama besar toyota dan Lexus residue value akan bagus.

Sementara itu, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim juga mengatakan bahwa penjualan electronic vehicle (EV) atau kendaraan listrik perusahaan pada tahun ini masih sangat sedikit dan jumlah pembiayaan yang disalurkan dari segmen ini pun masih sangat kecil.

“Kami melihat tren pembiayaan kendaraan listrik akan mengikuti unit yang diproduksi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), kalau memang produksinya meningkat pasti pembiayaan kami juga akan naik,” ujar Roni.

Berdasarkan data Gaikindo, tercatat kenaikan penjualan mobil kendaraan listrik meningkat signifikan ke angka diatas 10 ribu unit per bulan November 2022 (EV dan Hybrid) bila dibandingkan angka penjualan full year 2021 diangka 3.192 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper