Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang tahun 2022, sejumlah bank kecil terpantau ramai menggelar aksi korporasi lewat skema rights issue hingga private placement guna menambal ketentuan minimum modal inti perbankan Rp3 triliun yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jumlah saham baru yang dikeluarkan tiap emiten cenderung bervariasi, hanya saja jika ditotal, jumlah saham yang dikeluarkan 16 emiten ini diperkirakan lebih dari 66 miliar saham.
Mengacu pada catatan Bisnis, PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) menjadi yang paling banyak menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak 19,94 miliar lembar saham atau setara dengan 72,14 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor perseroan.
Untuk diketahui sebelumnya, POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, mewajibkan lembaga perbankan memiliki modal inti sebesar Rp3 triliun hingga batas akhir pada 31 Desember 2022.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam agenda rapat dewan komisioner bulanan (RDKB) Desember 2022, mengatakan bahwa progres mengenai jumlah bank yang belum memenuhi ketentuan modal inti terus bergerak signifikan.
“Hampir sepenuhnya sudah memenuhi ketentuan [modal inti] Rp3 triliun. Sebagian masih dalam proses proses rights issue di pasar modal,” ujarnya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (20/12/2022).
Daftar 15 bank kecil yang menggelar aksi rights issue sepanjang 2022:
1. Bank Maspion (BMAS)
PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) dalam aksi rights issue tahun ini mengeluarkan sebanyak 4.176.853.845 atau 4,17 miliar lembar saham baru.
Baca Juga
Jumlah saham yang diterbitkan dalam upaya aksi korporasi tersebut sama dengan 48,45 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah terlaksananya PMHMETD II.
Adapun, nilai nominal yang ditetapkan berada di level Rp100 dengan harga Pelaksanaan sebesar Rp410 per saham. Alhasil, Jumlah dana yang berpotensi diserap oleh Perseroan dari PMHMETD II ini adalah sebesar Rp1.712.510.076.450 atau Rp1,7 triliun.
2. Bank Capital (BACA)
Aksi korporasi PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) dalam upaya menggalang modal inti Rp3 triliun dilaksanakan lewat skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
BACA menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 19.946.980.337 atau 19,94 miliar lembar saham dengan nilai nominal yang dipatok Rp100 per saham.
Seiring dengan banyaknya jumlah saham bari yang dikeluarkan, manajemen menjelaskan bahwa jumlah saham baru yang diterbitkan dalam aksi private placement setara dengan 72,14 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Berdasarkan prospektus yang dibagikan, dana yang ditargetkan untuk diserap dari PMTHMETD pada 7 Desember 2022 itu nilainya mencapai Rp1,3 triliun.