Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank SeaBank Indonesia berencana meluncurkan produk direct lending (pinjaman langsung). Sebelumnya, anak usaha dari Sea Group tersebut telah menyalurkan triliunan rupiah dari produk buy now pay later saja.
Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan saat ini perusahaan hanya menyalurkan kredit kepada individu ritel bekerja sama dengan e-commerce.
Untuk kredit ke sektor perusahaan dan juga UMKM, Seabank Indonesia belum dapat melakukan hal itu karena Indonesia belum memiliki pusat data UMKM seperti di China dan Singapura.
Tanpa adanya pusat data UMKM, lanjutnya, akan sulit bagi perbankan digital untuk masuk pembiayaan ke UMKM.
“Bank digital butuh akses yang real time dan seketika. Kalau di China dan Singapura ada semacam Dukcapil UMKM. Sementara itu untuk direct lending sendiri bank digital membutuhkan waktu untuk membangun big data dan machine learning,” kata Sasmaya dalam webinar Tren Perbankan 2023, Selasa (17/1/2023).
Dia menuturkan saat ini perusahaan hanya menyalurkan produk buy now pay later lewat kerja sama pembiayaan dengan ekosistem SeaBank Indonesia.
Baca Juga
Sasmaya berharap ke depan perusahaan dapat memberikan kredit langsung kepada nasabah dalam jumlah yang lebih besar.
“Misalnya seperti kredit modal kerja jika nasabah sudah memiliki kapasitas yang lebih besar,” kata Sasmaya.
Sekadar informasi, meski hanya mengandalkan paylater, nilai kredit yang telah disalurkan Seabank Indonesia terbilang cukup besar untuk bank digital.
Per November 2022, kredit yang telah disalurkan Seabank Indonesia sebesar Rp16,24 triliun, tumbuh 226,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kredit yang disalurkan oleh PT Bank Jago Tbk. dan PT Bank Neo Commerce Tbk. yang masing-masing sebesar Rp8,74 triliun dan Rp9,59 triliun pada November 2022.