“Kenaikan cost of good sold [Harga pokok penjualan] perusahaan asuransi dari naiknya harga dasar reasuransi dan penurunan Kapasitas menampung resiko,” kata Widodo kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).
Terkait dengan kedua hal di atas, lanjut dia, perusahaan asuransi harus melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga margin yang pastinya akan berdampak terhadap perolehan premi.
“Manifestasi dari langkah strategis ini telah kami lakukan dengan mulai membuka lini bisnis baru untuk Unit Link/Paydi,”katanya.
Di sisi lain, Laurentius Iwan Pranoto, SVP Communication, Event & Service Management Asuransi Astra menilai bahwa pemulihan ekonomi di Indonesia sudah terjadi dan berjalan dengan baik. Bahkan menurut International Monetary Fund (IMF) perekonomian Indonesia diproyeksikan tetap akan bertumbuh mencapai 5,0 persen.
Oleh sebab itu, Laurentius mengatakan bahwa Asuransi Astra tetap optimis dan menargetkan pertumbuhan pada 2023.
“Asuransi Astra menargetkan pertumbuhan secara berkesinambungan baik dari sisi pendapatan premi hingga sisi laba bersih pada semua lini bisnis kami,” kata Laurentius kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga
Tidak hanya itu, dia menyampaikan Asuransi Astra juga terdorong untuk selalu untuk sigap dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terjadi di tengah pemulihan ekonomi.
Termasuk dengan terus menciptakan inovasi-inovasi baru melalui berbagai macam kolaborasi demi menjawab seluruh kebutuhan para pelanggan dengan memberikan keamanan dan kenyamanan atau peace of mind.
“Oleh karena itu, Asuransi Astra akan terus mengeksplorasi potensi dan juga opportunity dengan terus mengembangkan keahlian di bidang asuransi,” katanya.