Bisnis.com, JAKARTA – PT Reasuransi Maipark Indonesia atau Maipark Indonesia tercatat memiliki ruang yang besar untuk menyerap risiko dari industri asuransi Tanah Air.
Dalam laporan keuangan kuartal IV/2022 yang dipublikasikan pada laman perusahaan dikutip Rabu (8/2/2023), indikator risk-based capital (RBC) Maipark mencapai 1.046,52 persen. Jauh di atas ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 71/POJK.05/2016 yang mewajibkan memiliki RBC minimal 120 persen.
Capaian RBC Maipark ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya yakni sebesar 1.046,69 persen pada periode 2021 lalu.
Selain tingkat solvabilitas, Maipark juga mencatatkan indikator kesehatan keuangan lainnya seperti rasio kecukupan investasi dan rasio likuiditas yang masing-masing berada di angka 670,46 persen dan 296,97 persen.
Maipark Indonesia juga membukukan laba bersih sebesar Rp41,52 miliar pada kuartal IV/2022. Perolehan laba bersih tersebut tumbuh 18,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari semula hanya mencapai Rp35,04 miliar pada kuartal IV/2021.
Pertumbuhan laba Maipark sejalan dengan jumlah pendapatan premi perusahaan yang juga tumbuh 11,5 persen yoy, naik dari Rp247,78 miliar menjadi Rp276,23 miliar. Dari sana, jumlah premi bruto menjadi Rp180,06 miliar atau tumbuh 11,5 persen yoy.
Baca Juga
Di sisi lain, klaim bruto Maipark terpantau meningkat hingga 13,4 persen yoy menjadi Rp27,84 miliar dari semula Rp32,13 miliar. Sementara itu, jumlah beban klaim neto ikut menyusut 14,6 persen yoy menjadi Rp16,16 miliar.
Capain ini membuat Maipark membukukan aset senilai Rp887,56 miliar pada kuartal IV/2022. Aset perusahaan tumbuh 5,2 persen yoy dari Rp843,55 miliar. Adapun, untuk liabilitas dan ekuitas masing-masing membukukan nilai sebesar Rp231,03 miliar dan Rp656,53 miliar.