Bisnis.com, JAKARTA — Empat bank jumbo atau bank bermodal inti lebih dari Rp70 triliun yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) kompak mencatatkan peningkatan signifikan laba mereka pada 2022.
BRI misalnya telah membukukan laba bersih secara konsolidasi Rp51,4 triliun sepanjang 2022, atau melesat 67,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa sejumlah faktor menjadi pendorong capaian laba BRI pada 2022 itu. "Capaian laba ini tak lepas dari strategi respon yang kita lakukan dalam menghadapi tantangan," ujarnya dalam paparan kinerja BRI 2022 pada Rabu (8/2/202).
Faktor pertama yakni efisiensi. BRI menjalankan efisiensi dengan penekanan biaya dana atau cost of fund melalui perbaikan struktur pendanaan.
Faktor kedua adalah dorongan dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebagai dampak transformasi digital. Lalu, faktor ketiga recovery rate sebagai bagian upaya meningkatkan pendapatan.
Kinerja bottom line BRI juga cemerlang sepanjang 2022. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) BRI tumbuh kencang, yakni 406 basis poin (bps) menjadi 20,93 persen.
Baca Juga
Pertumbuhan nilai ROE menunjukan kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih semakin baik. Rasio ini juga menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya.
Selain itu, BRI mencatatkan peningkatan pada tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) 104 bps menjadi 3,76 persen. Semakin tinggi ROA, maka bank tercatat semakin kuat dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Kinerja moncer laba juga didapatkan Bank Mandiri. Perseroan telah mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp41,2 triliun sepanjang 2022, tumbuh pesat 46,9 persen yoy.
Dari sisi bottom line, posisi ROE Bank Mandiri telah mampu menyentuh level 22,62 persen, meningkat signifikan 638 bps. Kemudian, tingkat ROA Bank Mandiri mencapai level 3,30 persen pada 2022, naik dibandingkan 2,53 persen pada 2021.
BCA juga mencatatkan pertumbuhan laba 20,6 persen yoy menjadi Rp40,7 triliun sepanjang 2022. Untuk bottom line, ROE BCA mencapai 21,70 persen pada 2022, tumbuh dibandingkan 2021 di level 18,25 persen. Kemudian, ROA mencapai 3,91 persen pada 2022, tumbuh dibandingkan 2021 mencapai 3,41 persen.
Selain itu, BNI telah membukukan laba bersih sebesar Rp18,31 triliun atau tumbuh 68 persen yoy. "Perolehan laba bersih ini tertinggi sepanjang sejarah BNI," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Pada kinerja bottom line, ROE BNI pada 2022 mencapai 16,39 persen, naik dibandingkan 2021 mencapai 10,42 persen. Lalu, ROA perseroan pada 2022 mencapai 2,46 persen tumbuh dibandingkan 2021 mencapai 1,43 persen.
Keempat bank jumbo ini pun bersaing mencatatkan cuan paling besar. Posisi sebagai bank paling untung tahun ini direngkuh BRI, menggeser BCA yang pada 2021 menjadi bank dengan capaian laba tertinggi.
Sebagai perbandingan, pada 2021 laba BCA mencapai Rp31,42 triliun. Sementara, BRI mencatatkan laba Rp30,75 triliun pada 2021 diikuti Bank Mandiri dengan raihan laba Rp28,02 triliun.
Berikut capaian keuntungan empat bank jumbo di Indonesia sepanjang 2022:
No | Nama Bank | Laba | ROE | ROA |
1 | BRI | Rp51,4 triliun | 20,94 persen | 3,76 persen |
2 | Bank Mandiri | Rp41,2 triliun | 22,62 persen | 3,30 persen |
3 | BCA | Rp40,7 triliun | 21,70 persen | 3,91 persen |
4 | BNI | Rp18,3 triliun | 16,39 persen | 2,46 persen |