Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pembiayaan yang dikendalikan crazy rich Boy Thohir dan Jerry Ng, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) menargetkan pembiayaan perusahaan dapat tumbuh di level 25 persen pada 2023.
Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance menyebutkan pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai, seiring dengan tren kinerja pertumbuhan perusahaan sepanjang 2022. Dia merincikan bahwa pembiayaan pada kuartal IV/2022 sudah meningkat lebih dari 40 persen jika dibandingkan dengan posisi kuartal I/2022.
“Jadi, dengan mempertahankan nilai pembiayaan yang sama dengan kuartal IV/2022, di akhir 2023 nilai pembiayaan sudah meningkat 25 persen,” kata Sudjono kepada Bisnis, Selasa (14/2/2023).
Di samping itu, Sudjono menyampaikan bahwa emiten bersandi saham BFIN itu juga menyalurkan total pembiayaan baru (booking) tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dengan nilai mencapai Rp20 triliun atau naik 52,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Berbagai keputusan strategis dan pemutakhiran proses bisnis sepanjang pandemi kemarin telah memberikan hasil yang baik di tahun 2022,” ujarnya.
Selain itu, piutang pembiayaan yang dikelola tercatat sebesar Rp20,5 triliun atau tumbuh 40,7 persen yoy dengan portofolio pembiayaan roda empat sebesar 67,3 persen, alat berat dan mesin 13,0 persen, roda dua 11,9 persen, pembiayaan agunan sertifikat rumah dan ruko (property-backed financing) 4,2 persen, serta syariah sebesar 3,6 persen.
Baca Juga
Lebih lanjut, restrukturisasi kredit perusahaan juga terpantau menurun secara masif pada 2022 dengan konsumen tersisa tinggal 1,6 persen dan kontrak restrukturisasi yang masih aktif hanya tersisa 0,4 persen dari nilai total piutang pembiayaan.
Adapun, Sudjono mengatakan pihaknya akan terus menjaga dan memperkuat kinerja pada tahun ini, sejalan dengan target pertumbuhan yang dibidik perusahaan.
“Banyak inisiatif yang sedang dijalankan oleh perusahaan dan saat ini sedang dalam tahap implementasi, sehingga targetnya adalah menambah akselerasi bisnis,” pungkasnya.