Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Nasabah Wholesale, BSI (BRIS) Incar Kredit Sektor Kesehatan Hingga Tol

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) akan meningkatkan porsi nasabah wholesale menjadi 35 persen dalam 2 tahun ke depan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023) di Jakarta. / Bisnis Indonesia - Fahmi Ahmad Burhan
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023) di Jakarta. / Bisnis Indonesia - Fahmi Ahmad Burhan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) akan meningkatkan porsi nasabah wholesale menjadi 35 persen dalam 2 tahun ke depan. BSI menyasar sejumlah sektor korporasi dalam meningkatkan pasar wholesale ini.

Wholesale banking atau corporate banking adalah kegiatan layanan bank yang menyasar nasabah berskala besar.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa saat ini porsi nasabah wholesale masih kalah dibandingkan nasabah ritel. Porsi nasabah wholesale di BSI saat ini mencapai 30 persen, sementara ritel mencapai 70 persen.

“Kami ingin masuk ke wholesale, dari porsinya masing-masing ritel dan wholesale 70-30 persen menuju ke 65-35 persen dalam setahun atau dua tahun ke depan,” ujarnya dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023).

Sedangkan, sektor nasabah wholesale yang disasar oleh BSI yakni health care, telekomunikasi, serta infrastuktur. Untuk infrastuktur sendiri, BSI telah banyak menjalankan pembiayaan sindikasi jalan tol.

Sementara, dalam mewujudkan upayanya itu BSI menajalankan sejumlah strategi, salah satunya menggelar forum internasional yakni GIFS pada pekan ini. Acara tersebut digelar guna memberikan pemahaman yang lebih luas kepada stakeholder, khususunya korporasi terkait perbankan syariah.

Acara tersebut berlangsung pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta. BSI mengambil tema ‘Islamic Finance for Real Sector Development’ dalam forum internasional tersebut.

Hadir sejumlah pembicara seperti Professor & Sharjah Chair in Islamic Law & Finance dari Durham University Britania Raya Habib Ahmed, Co-Founder of IFAAS Group & CEO of IFIN Services Shaher Abbas, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, hingga Chairman CT Corp Chairul Tanjung.

Executive Vice President Corporate Finance & Solution BSI, Indra Kampono mengatakan cara lain dari BSI untuk meningkatkan porsi nasabah wholesale adalah dengan menyasar ekosistem bisnis di korporasi. "Misalnya satu perusahaan pembuat makanan dia kan ada supplier yang lebih dari satu, ada juga sub supplier, hingga distributornya juga. Itu cakupannya bisa besar karena ekosistem," ujarnya.

Perseroan juga akan gencar mengembangkan experience system, mobile banking, hingga internet banking dalam menyasar pasar wholesale.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo juga mendorong agar BSI bisa masuk ke pasar wholesale, tidak hanya nasional, tapi juga global. Ini seiring dengan pembukaan cabang BSI di Dubai, Uni Emirat Arab.

BSI memang telah meluncurkan pembukaan cabang di Dubai pada tahun lalu. Dubai dipilih sebagai pintu gerbang karena memiliki basis investor di Timur Tengah yang tinggi. Pun pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai.

“Kita juga ingin sosialisasikan bahwa struktur syariah menjadi pembiayaan paling tepat untuk tol, listrik, dan lainnya di Indonesia,” ujar Kartika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper