Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp7,6 triliun pada 2022, tumbuh 21,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp6,2 triliun.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan sebanyak 34,2 persen dari total portofolio pembiayaan diserap oleh sektor berkelanjutan. Secara rinci, pembiayaan ke sektor berkelanjutan naik 29,8 persen yoy, menjadi Rp2,6 triliun.
Kemudian, BCA Syariah juga banyak menyalurkan pembiayaan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang porsinya mencapai 22,8 persen dari total pembiayaan pada 2022 atau sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 21,6 persen yoy.
"Pembiayaan berkelanjutan dan UMKM ini ada kaitannya dengan upaya kami mendorong literasi serta inklusi keuangan syariah di Indonesia. Ini karena tren pangsa pasar bank syariah masih relatif masih kecil," katanya dalam acara webinar yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (16/2/2023).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum tersentuh layanan perbankan syariah, ini terlihat dari inklusi keuangan syariah Indonesia yang hanya mencapai 12,12 persen. Sementara, indeks literasi keuangan syariah juga masih kecil, yakni 9,14 persen.
Porsi bank syariah dari total aset secara keseluruhan perbankan juga tergolong masih kecil, yakni 7 persen. Aset perbankan per kuartal III/2022 mencapai Rp730,93 triliun dengan pembiayaan mencapai Rp477,50 triliun.
Akan tetapi, Yuli mengatakan bahwa hal tersebut merupakan potensi pasar yang terbuka bagi bank syariah seperti BCA Syariah. "Nilai ini masih sangat potensial untuk terus berkembang," katanya.
Sementara, upaya BCA dalam mendorong indeks inklusi dan literasi keuangan syariah salah satunya dengan mengandalkan ekosistem induk usahanya yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). "Kita coba pakai ekosistem, karena dampaknya besar dan luas. Dalam hal ini kita coba sasar korporasi yang punya dampak ke bawah, ke UMKM atau lainnya," katanya.
Pesatnya pertumbuhan pembiayaan dari BCA Syariah sendiri mendorong aset menjadi Rp12,7 triliun pada 2022, naik 19,1 persen yoy.
Pertumbuhan pembiayaan BCA Syariah juga diimbangi dengan rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gross pada level 1,42 persen dan NPL net pada level 0,01 persen.