Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Astra Sedaya Finance menutup tahun buku 2022 dengan membukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (22/2/2023), laba Astra Sedaya Finance tumbuh 33,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya bernilai Rp1,12 triliun.
Perolehan laba perusahaan berasal dari jumlah pendapatan bersih yang naik menjadi Rp6,03 triliun pada 31 Desember 2022. Nilai itu meningkat 8,6 persen yoy dari semula Rp5,55 triliun.
Jika dirinci, jumlah pendapatan bersih yang dimiliki Astra Sedaya Finance salah satunya ditopang dari pembiayaan konsumen yang tumbuh 9,9 persen yoy menjadi Rp4,94 triliun dari sebelumnya bernilai Rp4,49 triliun pada periode Desember 2021.
Lebih lanjut, kinerja Astra Sedaya Finance terpantau efisien yang tercermin dari total beban yang dibukukan perusahaan menyusut tipis 0,10 persen yoy, dari semula Rp4,15 triliun menjadi Rp4,14 triliun.
Beralih dari sisi aset, perusahaan yang berdiri sejak 1982 itu mengalami pertumbuhan aset sebesar 14,5 persen yoy. Alhasil, Astra Sedaya Finance memiliki aset senilai Rp37,33 triliun, dari sebelumnya hanya bernilai Rp32,62 triliun pada 2021.
Sementara itu, liabilitas Astra Sedaya Finance menanjak menjadi Rp28,68 triliun. Nilainya meningkat 15,4 persen yoy dari sebelumnya mencapai Rp24,85 triliun.
Selain itu, ekuitas perusahaan juga terpantau naik menjadi Rp8,65 triliun atau sebesar 11,5 persen yoy dari Rp7,76 triliun pada kuartal IV/2021.