Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mandala Finance (MFIN) Bukukan Laba Rp658,51 Miliar Sepanjang 2022

Laba Mandala Multifinance sepanjang 2022 disokong pendapatan yang tumbuh 24,54 persen yoy.
Rika Anggraeni
Rika Anggraeni - Bisnis.com 10 Maret 2023  |  15:23 WIB
Mandala Finance (MFIN) Bukukan Laba Rp658,51 Miliar Sepanjang 2022
Mandala Finance - mandalafinance.com

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp658,51 miliar pada kuartal IV/2022. Laba tersebut tumbuh 35,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp485,25 miliar.

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi pada Jumat (10/3/2023), laba milik emiten bersandi saham MFIN itu berasal dari jumlah pendapatan yang tumbuh 24,54 persen yoy.

Secara rinci, jumlah pendapatan MFIN merangkak naik dari Rp1,78 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp2,21 triliun pada Desember 2022. Kenaikan tersebut salah satunya ditopang oleh pos pembiayaan konsumen bersih yang naik 22,37 persen yoy menjadi Rp2,12 triliun.

Di samping itu, pertumbuhan juga pada jumlah aset yang mencapai Rp6,56 triliun. Dengan demikian, jumlah aset MFIN naik 22,88 persen yoy dari semula bernilai Rp5,34 triliun.

Sekretaris Perusahaan Mandala Finance Mahrus menjelaskan bahwa kenaikan jumlah aset perusahaan sebagian besar disebabkan kenaikan pada kas dan setara 140,98 persen dan kenaikan piutang pembiayaan konsumen 6,82 persen.

“Jumlah kas dan setara kas seperti ini, perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo, sedangkan kenaikan aset produktif berupa piutang pembiayaan konsumen berdampak positif pada kinerja perseroan,” kata Mahrus dalam keterbukaan informasi, Jumat (10/3/2023).

Selain itu, Mahrus menuturkan bahwa MFIN mencatatkan kenaikan jumlah liabilitas sebesar 29,05 persen yoy menjadi Rp3,33 triliun yang sebagian besar disebabkan kenaikan pada jumlah pinjaman 115,37 persen.

“Kenaikan pinjaman in sejalan dengan meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen dan meningkatnya kas dan setara kas,” jelasnya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat akumulasi laba bersih dari 153 pemain multifinance per Desember 2022 mencapai Rp20,36 triliun, tercatat naik hingga 33,17 persen yoy.

Sebagai perbandingan, akumulasi laba bersih tahunan industri multifinance pada tutup buku periode 2019 mencapai Rp18,13 triliun, sementara pada era pandemi Covid-19 alias periode 2020 hanya Rp7,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

mandala finance multifinance
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top