Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Ajaib Masuk, Laba Bank Bumi Arta (BNBA) Turun Jadi Rp38,93 Miliar Pada 2022

Laba Bank Bumi Arta (BNBA) sepanjang 2022 tertekan kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Bank Bumi Arta/Istimewa
Bank Bumi Arta/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) membukukan laba bersih Rp38,93 miliar pada 2022, turun 8,76 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya, yakni Rp42,67 triliun.

Berdasarkan laporan keuangannya, Bank Bumi Arta mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) 20,46 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp347,72 miliar pada 2022. Akan tetapi, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) bank membengkak 201,9 persen menjadi Rp53,95 miliar.

Rasio profitabilitas BNBA pun memburuk. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) BNBA pun merosot 100 basis poin (bps) menjadi 1,69 persen pada 2022. Kemudian, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) turun 15 bps menjadi 0,59 persen.

Selain melesatnya kerugian akibat penurunan nilai aset keuangan, BINA juga tengah berkutat dengan efisiensi. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank naik dari 88,87 persen pada 2021, menjadi 91,31 persen pada 2022.

Hal itu seiring dengan beban tenaga kerja yang naik dari Rp123,35 miliar pada 2021, menjadi Rp149,15 miliar pada 2022. Beban promosi pun terkerek dari Rp363 juta pada 2021, menjadi Rp473 juta pada 2022.

Dari sisi intermediasi, Bank Bumi Arta membukukan penurunan penyaluran kredit 3,27 persen yoy menjadi Rp3,84 triliun. Hal ini membuat aset BNBA pun menyusut 5,19 persen yoy menjadi Rp8,21 triliun.

Hal itu kemudian diikuti dengan kualitas aset yang memburuk. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross membengkak dari 3,04 persen pada 2021, menjadi 4,56 persen pada 2022. Kemudian, NPL net BNBA naik dari 2,15 persen pada 2021, menjadi 3,23 persen pada 2022.

Dari sisi pendanaan, Bank Bumi Arta mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp4,97 triliun pada 2022, turun 20,6 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) perseroan menyusut 39,79 persen yoy menjadi Rp1,15 triliun.

Berdasarkan laporan publikasi, per 31 Desember 2022, PT Takjub Finansial Teknologi atau Ajaib Reksa Dana menggenggam 33,45 persen saham BNBA. Ajaib tercatat masuk sebagai investor besar BNBA pada akhir 2021 dengan mengakuisisi 24 persen saham senilai Rp745,67 miliar. Kemudian pada April 2022, Ajaib menambah tebal kepemilikan bermodal Rp596,53 miliar.

Adapun pemegang saham pengendali (PSP) BNBA adalah Rachmat M. S. melalui PT Surya Husada Investment dan PT Dana Graha Agung. Kedua entitas tersebut menguasai 47,25 persen saham BNBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper