Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Finance Bidik Pembiayaan Mobil Baru Naik 40 Persen selama Ramadan

BRI Finance targetkan pembiayaan mobil baru bakal naik 40 persen selama periode Ramadan 2023.
Logo BRI Finance./Bisnis.com
Logo BRI Finance./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menargetkan pertumbuhan pembiayaan mobil baru pada Ramadan 2023 dapat bertumbuh hingga 40 persen saat Ramadan 2023. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan mengatakan untuk momentum Ramadan 2023, perusahaan mengoptimalkan pembiayaan di segmen konsumer dengan menyiapkan program khusus penjualan yang berlaku sejak 20 Maret 2023 hingga 31 Mei 2023.

“Program penjualan untuk mobil baru atau new car, BRI Finance menawarkan uang muka atau DP-nya ringan mulai 10 persen. Sedangkan untuk pembiayaan used car atau mobil bekas DP-nya mulai 15 persen,” kata Primartono dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).

Primarton, yang akrab disapa Prima, menyampaikan BRI Finance juga menargetkan pertumbuhan pembiayaan mobil bekas yang dibidik pada Ramadan tahun ini meningkat 50 persen.

Prima menjelaskan bahwa target kenaikan pembiayaan mobil bekas lebih tinggi karena pasar used car yang besar.

“Pertumbuhan pembiayaan diproyeksikan meningkat tinggi pada saat Ramadan. Ke depan, perusahaan akan melakukan rekomposisi portofolio aset dalam rangka optimalisasi pendapatan dan laba,” sambungnya.

Di samping itu, BRI Finance juga optimistis terhadap permintaan pembiayaan kendaraan listrik melalui momentum Ramadan 2023.

“Untuk mobil listrik jauh-jauh hari BRI Finance sudah mematok DP mulai dari 0 persen,” tuturnya.

Teranyar, pemerintah telah memberikan stimulus khusus untuk mendongkrak penjualan kendaraan listrik, seperti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Adapun, kebijakan bantuan pemerintah melalui insentif fiskal untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua.

“Saya optimistis, apa lagi sekarang kondisinya semakin membaik dan kelompok masyarakat yang membutuhkan kendaraan semakin meningkat, maka jika terdapat stimulus dari pemerintah akan meningkatkan permintaan kendaraan dan otomatis peluang pembiayaan meningkat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper