Sementara itu, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa tren penurunan BOPO di BNI ini didorong oleh upaya-upaya efisiensi beban operasional.
"BNI menekankan cost consciuousness terhadap seluruh unit kerja agar melakukan skala prioritas penggunaan anggaran beban operasional pada aktivitas maupun program yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan bisnis," katanya kepada Bisnis.
Selain itu, BNI proaktif mendorong pendapatan operasional. "Kami juga berupaya meningkatkan transaksi nasabah di BNI agar berdampak optimal terhadap penerimaan fee based income," ujarnya.
Terakhir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan penurunan BOPO 328 bps, dari 89,28 persen pada 2021 menjadi 86 persen pada 2022.
BBTN sendiri melaporkan laba bersih Rp3,04 triliun sepanjang 2022 atau naik 28,15 persen yoy.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan meskipun terjadi penurunan, namun BOPO di BTN tercatat masih tinggi, apalagi dibandingkan dengan Bank Himbara lainnya. "Ini karena beberapa tahun belakangan kami banyak sediakan pencadangan, akibat kondisi masa lalu yang mempunyai cadangan minim," ujarnya.