Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Panin (PNBN) Kantongi Laba Rp589,52 Miliar Pada Kuartal I/2023

Laba Bank Panin (PNBN) susut 9,8 persen yoy sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM di kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (30/5/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM di kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (30/5/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Panin Tbk. (PNBN) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik secara konsolidasi sebesar Rp589,52 miliar pada kuartal I/2023, susut 9,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp654,15 miliar.

Sementara itu, total laba bersih secara konsolidasi yang diraup Bank Panin mencapai Rp659,79 miliar pada kuartal I/2023, susut 0,96 persen yoy.

Berdasarkan laporan keuangan, penyusutan laba bersih Bank Panin itu didorong oleh kenaikan beban bunga 41,63 persen yoy menjadi Rp1,28 triliun. Naiknya beban bunga membuat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Panin turun 5,84 persen menjadi Rp2,36 triliun.

Pendapatan lainnya juga susut 52,11 persen yoy menjadi Rp219,22 miliar pada kuartal I/2023. 

Selain beban bunga, laba emiten bank berkode PNBN ini juga dipengaruhi oleh membengkaknya beberapa beban lainnya. Tercatat, beban tenaga kerja naik 13,77 persen yoy menjadi Rp614,58 miliar dan beban promosi menebal 6,42 persen yoy menjadi Rp12,18 miliar.

Rasio profitabilitas bank pun memburuk. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) PNBN susut 21 basis poin (bps) menjadi 1,45 persen. Kemudian, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) susut 80 bps menjadi 5,15 persen.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Panin juga turun 40 bps dan berada di level 5,11 persen per kuartal I/2023.

Pada sisi intermediasi, Bank Panin mencatatkan penyaluran kredit Rp138,66 triliun pada kuartal I/2023, naik 11,91 persen yoy. Aset pun naik tipis 0,39 persen yoy menjadi Rp206,61 triliun.

Di sisi lain, kualitas aset Bank Panin pada kuartal I/2023 memburuk. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross menebal dari 3,15 persen pada kuartal I/2022 menjadi 3,6 persen pada kuartal I/2023.

Sementara, NPL net naik dari 0,63 persen pada kuartal I/2022 menjadi 0,8 persen pada kuartal I/2023.

Pada sisi pendanaan, Bank Panin berhasil membukukan dana pihak ketiga (DPK) Rp14,96 triliun, naik 2,79 persen yoy. Bank Panin juga berhasil mencatatkan rasio dana murah atau current account savings account (CASA) 45,61 persen terhadap DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper