Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) baru saja mengumumkan laba bersih secara konsolidasi sepanjang 3 bulan pertama tahun 2023 mencapai Rp12,6 triliun atau tumbuh 25,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan bahwa capaian laba tersebut tak terlepas dari strategi yang dibangun perseroan.
"Pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan," jelasnya dalam paparan kinerja BMRI, selasa (18/4/2023).
Dalam materinya, penghijauan pada sisi bottom line BMRI tersebut salah satunya didorong oleh adanya peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tercatat merangkak naik 12,36 persen secara yoy menjadi Rp23 triliun hingga kuartal I/2023.
Di samping itu, secara bank only margin bunga (net interest margin/NIM) bank tumbuh 9 basis poin (bps) menjadi 5,40 persen.
Faktor lainnya yakni efisiensi, BMRI menjalankan efisiensi dengan penekanan biaya dana atau cost of fund melalui perbaikan struktur pendanaan.
Baca Juga
Hal tersebut tercermin dari adanya peningkatan rasio dana murah atau current account savings account (CASA) BMRI yang naik 420 basis poin (bps) menjadi 79,2 persen dari 75 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Lalu, pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga berhasil ditekan 160 bps dari 56,4 persen menjadi 54,8 persen.
Dari sisi intermediasi, kredit Bank Mandiri juga tercatat tumbuh 12,36 persen yoy secara konsolidasi menjadi Rp1.205 triliun.
Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Sejalan dengan upaya tersebut, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70 persen per Maret 2023, turun dari 2,74 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337 persen secara bank only.
Alhasil, perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut turut menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Hasilnya, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00 persen per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45 persen.