Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh Melambat Pada Maret 2023 Jadi 9,93 Persen

Pada Januari–Februari 2023, kredit perbankan masih tumbuh dobel digit, sedangkan per Maret hanya naik satu digit.
Ilustrasi likuiditas bank. /Freepik
Ilustrasi likuiditas bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,93 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), namun melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Januari 2023 dan Februari 2023, kredit perbankan masih tumbuh dobel digit. Per Januari 2023, pertumbuhan kredit mencapai 10,53 persen yoy, sementara per Februari 2023 mencapai 10,64 persen yoy.

Meski begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit tersebut tetap tinggi. "Intermediasi perbankan terus tumbuh positif menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," katanya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Selasa (18/4/2023).

Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh lebih tinggi mencapai 19,43 persen yoy pada Maret 2023. Pertumbuhan pembiayaan syariah juga melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 20,13 persen yoy.

Perry mengatakan pertumbuhan kredit perbankan didorong oleh kondisi likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.

Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) mencapai 28,91 persen pada Maret 2023. Kemudian uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) per Maret 2023 masing-masing tumbuh sebesar 4,8 persen yoy dan 6,2 persen yoy.

Likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga terjaga didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 7 persen yoy.

Selain itu, pertumbuhan kredit ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga. 

Khusus pada segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,63 persen yoy per Maret 2023. Pertumbuhan ini didukung realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp30,31 triliun hingga 31 Maret 2023.

"BI akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, KUR dan kredit/pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi," ujar Perry.

Ia juga mengatakan berkaca pada perkembangan serta upaya sinergis yang dilakukan BI, pertumbuhan kredit pada 2023 akan sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10 persen hingga 12 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper