Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan menggandeng bank sentral Korea Selatan untuk kerja sama local currency transaction (LCT), penyelesaian transaksi perdagangan, investasi, juga transaksi menggunakan sistem pembayaran dengan mata uang masing-masing negara.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa penandatangan kerja sama LCT dengan Korea Selatan tersebut akan dilakukan pada Mei mendatang.
“Awal bulan Mei 2023 kami akan menandatangani kerja sama dengan Korea Selatan untuk LCT ini,” katanya, belum lama ini.
Perry menyampaikan bahwa kerja sama tersebut sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat.
Hingga Saat ini, BI telah melakukan kerja sama LCT dengan empat negara, diantaranya Thailand, Malaysia, Jepang, dan China.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti juga menyampaikan bahwa tren transaksi LCT Indonesia dengan keempat negara kerja sama terus mencatatkan peningkatan.
Dengan Jepang misalnya, tercatat transaksi LCT mencapai US$957 juta hingga Februari 2023. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari rata-rata tahun 2022 yang sebesar US$350 juta per bulan.
Baca Juga
"Jumlah pelakunya di LCT juga meningkat sudah mencapai 2.014 pelaku dibandingkan dengan periode 2022 yang sekitar 1.740 pelaku," jelas Destry.
Selanjutnya, dalam rangka mendorong diversifikasi mata uang selain dolar AS, BI juga telah menjajaki kerja sama LCT dengan India dan Arab Saudi.