Bisnis.com, JAKARTA — Tim likuidasi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life/WAL) membeberkan kabar terbaru terkait aset perusahaan di tengah proses likuidasi yang masih berlangsung.
Ketua Tim Likuidasi Wanaartha Life Harvardy Muhammad Iqbal mengaku hingga saat ini tim likuidasi terus menelusuri aset Wanaartha Life secara paralel.
“Penelusuran aset Wanaartha Life itu dilakukan paralel, kami masih jalankan sekarang [penelusuran],” kata Harvardy saat dihubungi Bisnis, Rabu (26/4/2023).
Selain aset berupa tanah, bangunan, hingga kendaraan milik Wanaartha Life, Harvardy mengatakan bahwa perusahaan juga memiliki aset reksa dana di manajer investasi. Kendati demikian, sejumlah aset temuan tersebut masih harus ditindaklanjuti oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
“[Aset] yang perlu dicari adalah dana-dana yang ada di bank dan reksa dana yang datanya ada di manajer investasi. Kita sudah menyurati bank dan manajer investasi dari awal Februari [2023] dan sudah ada yang memberikan tanggapan. Itu [penjelasan bank dan MI] kita catat semua. Nanti data itu kita kasih ke KAP untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.
Dengan demikian, KAP akan mengemban tugas untuk menelusuri dan melakukan pemeriksaan silang (cross-check) atas aset Wanaartha Life.
Baca Juga
“Dari tim likuidasi belum bisa publish [nominal aset Wanaartha Life], karena kembali lagi ini harus diaudit dulu dan dipastikan oleh KAP supaya datanya benar-benar valid,” tambahnya.
Harvardy menambahkan bahwa tim likuidasi akan terus melakukan penelusuran dan informasi terkait aset Wanaartha Life. “Kami cari dulu informasi sebanyak-banyaknya dan informasi itu akan diaudit dan diperiksa [oleh KAP], apakah memang benar atau tidak aset reksa dana yang bisa dicairkan atau itu termasuk yang dirampas negara,” ujarnya.
Adapun, tim likuidasi akan menunjuk 2-3 KAP untuk mengaudit Wanaartha Life dengan scope yang berbeda. “KAP kemungkinan bisa 2-3. Pertama, [KAP untuk] validasi. Kedua, neraca penutupan dan investigasi,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Operasional Wanaartha Life Ari Prihadi menuturkan bahwa aset tanah, bangunan, dan kendaraan diperkirakan hanya mencapai Rp100 miliar. Sementara itu, liabilitas yang dimiliki Wanaartha Life mencapai Rp15,7 triliun.
“Tanah, bangunan, kendaraan WAL diperkirakan sekitar Rp100 miliar. Kalau dibandingkan dengan kewajiban ini cuma 2 persen bisa di-cover,” ujar Ari.