Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan dan Pertanian Sektor KUR Incaran BNI (BBNI) dan Bank Mandiri (BMRI)

BNI hingga kuartal I/2023 telah menyalurkan 9,8 persen dari total alokasi KUR, sedangkan Bank Mandiri (BMRI) 12,5 persen.
Kredit Usaha Rakyat/Istimewa
Kredit Usaha Rakyat/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI mencatat perdagangan dan pertanian menjadi sektor paling subur dalam penyerapan kredit usaha rakyat (KUR).

Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan bahwa sepanjang kuartal I/2023, bank menyalurkan KUR senilai Rp3,6 triliun. Dia menilai perdagangan dan pertanian, yang menjadi sektor andalan UMKM, masih menunjukkan permintaan cukup baik dan berkualitas pada tahun ini. 

"Untuk itu, kami optimistis dapat menyalurkan KUR sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan pemerintah melalui berbagai terobosan yang akan kami lakukan di tahun ini," kata Putrama dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2023).

BNI sendiri tahun ini telah mendapatkan alokasi KUR senilai Rp36,5 triliun. Artinya sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BBNI telah merealisasikan 9,8 persen dari total alokasi. 

Emiten bank berkode BBNI ini menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot penyaluran KUR. Bank mengandalkan penyaluran KUR melalui value chain nasabah atau debitur segmen korporasi, komersial maupun UKM.

BNI juga akan mendorong pembiayaan berbasis ekosistem klastering. Kemudian, BNI mengandalkan digitalisasi proses kredit untuk percepatan proses penyaluran kredit.

Sementara itu, Bank Mandiri hingga kuartal I/2023 telah menyalurkan KUR senilai Rp6 triliun.

Industri perdagangan besar dan eceran menjadi sektor yang paling subur mendapat aliran KUR mencapai Rp2,29 triliun. Kemudian disusul oleh sektor pertanian Rp1,75 triliun, sektor jasa produksi Rp1,16 triliun dan sektor industri pengolahan dan lainnya Rp545 miliar.

Pada tahun ini alokasi penyaluran KUR Bank Mandiri naik sebesar 20 persen menjadi Rp48 triliun dibandingkan tahun lalu Rp40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper