Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raup Laba Rp15,56 Triliun Pada Kuartal I/2023, Bos BRI (BBRI) Ungkap Faktor Pendorong

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan entitas anak berhasil meraup laba bersih Rp15,56 triliun pada kuartal I/2023, naik 27,43 persen yoy.
Direktur Utama BRI Sunarso. /BRI
Direktur Utama BRI Sunarso. /BRI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan entitas anak berhasil meraup laba bersih Rp15,56 triliun pada kuartal I/2023. Nilai ini naik 27,43 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan capaian laba tersebut didorong oleh sejumlah faktor. "Capaian ini tidak lepas dari komitmen kami untuk ciptakan value ke UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah], kelola risk manajemen yang baik, dan kami terus lakukan transformasi digital untuk efisiensi layanan ke nasabah," katanya dalam paparan kinerja kuartal I/2023 pada Kamis (27/4/2023).

BRI dengan fokus ke segmen UMKM sepanjang tiga bulan pertama tahun ini telah menyalurkan kredit BRI sebesar Rp1.180,12 triliun atau tumbuh 9,7 persen yoy.

"Khusus segmen UMKM, porsinya 83,86 persen dari total kredit BRI atau mencapai Rp989,64 triliun," katanya.

Sementara itu, BRI juga mampu mengelola risiko pada awal tahun ini. "Di tengah gejolak ekonomi tiga bulan pertama 2023, BRI lanjutkan kinerja keuangan signifikan positif," kata Sunarso.

Ia mengatakan rasio kredit bermasalah (NPL) secara konsolidasi bank pada kuartal I/2023 berhasil turun menjadi 2,86 dari periode yang sama tahun sebelumnya 3,09 persen.

BRI juga telah membentuk NPL coverage sebesar 282,49 persen. "Ini sebagai upaya mitigasi risiko dalam menghadapi ketidakpastian global, akibat inflasi dan suku bunga, juga risiko apabila ada perlambatan ekonomi global," ujarnya.

Selain itu, BRI gencar menjalankan transformasi digital pada awal tahun ini. Transaksi layanan digital BRImo milik BRI naik 99,07 persen yoy dengan total nilai transaksi Rp884 triliun dan pengguna 26,3 juta.

Dengan transformasi digital itu, BRI mampu mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 11,42 persen yoy menjadi Rp5,07 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. 

BRI pun mampu menjalankan efisiensi. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat turun dari 64,26 persen pada kuartal I/2022 menjadi 60,7 persen pada kuartal I/2023.

Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Transformasi digital juga membuat dana murah atau current account savings account (CASA) di BRI semakin tebal. BRI mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.255,45 triliun pada kuartal I/2023, naik 11,44 persen yoy dengan nilai CASA Rp810,09 triliun per kuartal I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper