Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BRI (BBRI) Tembus Rp15,56 Triliun Pada Kuartal I/2023

Laba BRI (BBRI) kuartal I/2023 ditopang oleh pendapatan bunga bersih dan sejumlah efisiensi bisnis.
Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tampak di kawasan perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tampak di kawasan perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan entitas anak meraup laba bersih Rp15,56 triliun pada kuartal I/2023, naik 27,43 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia, laba bersih emiten bank berkode BBRI ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 7,79 persen yoy menjadi Rp32,77 triliun.

BRI juga mampu mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 11,42 persen yoy menjadi Rp5,07 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Sementara itu kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) BRI susut 10,47 persen yoy menjadi Rp7,09 triliun.

Sejumlah beban pun mencatatkan penurunan. Beban promosi misalnya turun 8,1 persen yoy menjadi Rp298,74 miliar. Beban lainnya susut 5,73 persen yoy menjadi Rp7,39 triliun.

BRI pada kuartal I/2023 juga mencatatkan perbaikan rasio efisiensi. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) misalnya turun dari 64,26 persen pada kuartal I/2022 menjadi 60,7 persen pada kuartal I/2023.

Sebagai informasi, semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Efisiensi bank juga terlihat dari strategi pengelolaan dana. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) BRI susut dari 38,37 persen per Maret 2022 menjadi 37,37 persen per Maret 2023.

Dengan demikian meski BRI mencatatkan penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 18 basis poin (bps) menjadi 6,67 persen per kuartal I/2023, laba bank masih tumbuh kuat.

Dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.180,12 triliun pada kuartal I/2023, naik 8,99 persen yoy. Aset bank milik pemerintah ini pun naik 10,46 persen yoy menjadi Rp1.822,97 triliun.

Kemudian, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BRI membaik dari 3,15 persen pada kuartal I/2022 menjadi 3,02 persen pada kuartal I/2023.

Namun NPL nett BRI naik dari 0,77 persen pada kuartal I/2022 menjadi 0,82 persen pada kuartal I/2023.

Dari sisi pendanaan, BRI tercatat mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.255,45 triliun pada kuartal I/2023, naik 11,44 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) BRI naik 13,01 persen yoy menjadi Rp810,09 triliun per kuartal I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper