Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beroperasi Full Digital, Ini Strategi BCA Digital Tangkal Serangan Siber

BCA Digital berkomitmen menguatkan sistem keamanan untuk menangkal serangan siber.
Presiden Direktur BCA Digital (BLU) Lanny Budiati./Bisnis - Rachman
Presiden Direktur BCA Digital (BLU) Lanny Budiati./Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Digital BCA atau BCA Digital menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan penguatan sistem pengamanan di tengah maraknya ancaman serangan siber seperti ransomware pada sektor perbankan.

Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati menuturkan bahwa pihaknya terus mengembangkan arsitektur teknologi yang tepat guna dan mengimplementasikan teknologi terbaru, termasuk untuk sistem pengamanan siber demi menjaga keamanan data maupun aktivitas transaksi nasabah.

"Di BCA Digital, teknologi memegang peranan yang cukup krusial, di mana bank beroperasi secara full digital, tanpa cabang. BCA Digital sangat mengandalkan penggunaan teknologi," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Jumat (19/5/2023).

Lanny menambahkan sebagai bagian dari Grup PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA), BCA Digital akan selalu bersinergi dengan BCA untuk menerapkan standar kualitas produk perbankan.

"[Untuk menciptakan sistem] yang secure and reliable, dengan tujuan agar nasabah dapat melakukan aktivitas perbankan dengan lancar, aman dan nyaman cukup lewat smartphone mereka. Hal ini adalah hal yang dicari," pungkasnya.

Seiring dengan komitmennya dalam melakukan penguatan dan membangun kepercayaan nasabah, sebelumnya Blu by BCA Digital menargetkan pertumbuhan nasabah hingga akhir 2023 dapat mencapai 2 juta nasabah, tumbuh hampir 100 persen.

Head of Digital Business BCA Digital Edwin Tirta juga menuturkan bahwa dari sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK) target yang ditetapkan BCA Digital yakni mencapai Rp11 triliun hingga akhir 2023.

"Di Desember 2021 itu DPK kita itu Rp1,7 triliun yang bertambah sekitar Rp6,8 triliun pada 2022. Tahun ini pun kita menargetkan tambahan DPK sekitar Rp5 triliun menjadi Rp11 triliun," jelas Edwin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper