Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mengandalkan ekosistem induknya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam mendongkrak penyaluran kredit. Terbaru, Bank Raya memperluas akses pinjaman kepada agen laku pandai BRI atau Agen BRILink.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro mengatakan dengan keunggulan layanan perbankan tanpa kantor, Agen BRILink membantu perekonomian daerah tetap bergerak. Layanan laku pandai ini memudahkan masyarakat melakukan beragam transaksi perbankan seperti transfer uang, setor tunai, tarik tunai, hingga pembayaran berbagai macam tagihan.
Menurutnya, Agen BRILink perlu didukung oleh akses terhadap pinjaman yang mudah agar dapat mendorong produktivitas mereka.
"Dengan perputaran dana yang cepat, Agen BRILink membutuhkan akses permodalan yang dapat diakses dengan cepat agar mereka dapat melayani masyarakat dengan lebih baik," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/5/2023).
Melalui produk pinjaman digitalnya yakni Pinang Dana Talangan, Bank Raya memfasilitasi pembiayaan agen laku pandai di BRI itu.
Saat ini, Pinang Dana Talangan dapat diakses oleh seluruh Agen BRILink yang memenuhi kriteria credit scoring dengan plafon dan tenor sesuai kebutuhan usaha mereka. Pengajuan pinjaman Pinang Dana Talangan dapat diakses oleh Agen BRILink lewat aplikasi BRILink Mobile.
Baca Juga
Hingga Mei 2023, tercatat Pinang Dana Talangan telah diakses oleh lebih dari 22.500 Agen BRILink di seluruh Indonesia. Total penyaluran dana pinjaman untuk agen laku pandai itu mencapai Rp7,5 triliun.
Perluasan akses pinjaman untuk agen laku pandai dilakukan Bank Raya guna menggenjot kreditnya tahun ini. Per kuartal I/2023, emiten bank berkode AGRO ini telah menyalurkan kredit Rp6,86 triliun, turun 27,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Aset pun turun 4,16 persen yoy menjadi Rp12,64 triliun.
Bank Raya juga mengandalkan ekosistem BRI Group untuk menghadapi persaingan ketat bank digital tahun ini. Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengatakan di tengah iklim kompetisi, Bank Raya berupaya menjadi digital attacker induknya, yakni BRI.
Bank Raya juga akan terus menjajaki kerjasama strategis dengan ekosistem teknologi finansial (fintech) hingga gig workers.
Perseroan pun bakal mengembangkan produk dan layanannya untuk memberikan value proposition yang kuat dan menjawab kebutuhan penggunanya. Tak lupa fokus pada perbaikan kualitas aset serta recovery.
"Kami juga menajamkan fokus efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional serta peningkatan customer experience," ujarnya.