Aksi Korporasi Lain NOBU, Hingga Total Aset Gabungan dengan MNC Bank
Di tengah rencana merger ini, terdapat rencana aksi korporasi lainnya yang akan dijalankan. NOBU misalnya akan menjalankan aksi korporasi dalam rangka penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD III) atau rights issue yang telah disepakati dalam RUPSLB pada April 2023. Rights issue ini dimaksudkan untuk menyetujui peningkatan modal dasar perseroan menjadi sebesar Rp2 triliun yang terbagi dalam 20 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Selain mempertebal permodalan dalam rangka naik kelas, merger kedua bank membuat aset semakin gemuk. Per kuartal I/2023, Bank Nobu memperoleh aset Rp22,42 triliun dan Bank MNC mempunyai aset Rp16,31 triliun. Artinya, gabungan kedua bank hasil merger akan mempunyai aset Rp38,73 triliun.
Baik Bank Nobu dan Bank MNC, sama-sama mencatatkan kinerja keuangan yang moncer pada awal tahun ini. Hingga kuartal I/2023, Bank Nobu milik taipan James Riady mencatat total laba bersih sebesar Rp29,35 miliar, naik 26,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Dari sisi intermediasi, hingga Maret 2023 portofolio kredit Bank Nobu sebesar Rp12,34 triliun. Kemudian dana pihak ketiga (DPK) yang telah diraup Bank Nobu mencapai Rp14,39 triliun.
Bank MNC milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo telah meraup laba bersih Rp21,83 miliar pada kuartal I/2023, naik lebih dari dua kali lipat atau 166,03 persen yoy.
BABP juga telah menyalurkan kredit Rp10,04 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini dan DPK yang didapatkan Rp11,81 triliun per kuartal I/2023.