Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) terus menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan ekonomi Indonesia.
Direktur Allianz Life Indonesia Edwin Prayitno mengatakan bahwa perusahaan telah tumbuh secara konsisten selama empat tahun terakhir, tepatnya dari 2018–2022.
Edwin menuturkan bahwa Allianz Life Indonesia membukukan setara premi tahunan atau annualized premium equivalent (APE) mencapai Rp3,77 triliun di tengah kondisi market yang mengalami kontraksi 6,9 persen.
“Kami memberikan perlindungan kepada pemegang polis dan nasabah kami, ketika negara mengalami krisis, Allianz Life membayar klaim dan manfaat sebesar Rp10,9 triliun dengan lebih dari 310.000 kasus yang dibayarkan sepanjang 2022,” kata Edwin saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (14/6/2023).
Pembayaran klaim dan manfaat itu juga akan terus dilakukan pada 2023, sejalan dengan komitmen Allianz.
Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang sudah memulai di dunia sejak 1890, Direktur Bisnis Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo mengatakan Allianz sudah berdiri lebih dari 130 tahun itu menganut prinsip kehati-hatian
“Prinsip kehatian-hatian yang dimiliki Allianz yang membantu kami tumbuh dengan baik. Kinerja finansial kami cukup bagus, bahkan di masa pandemi, secara umum kami sangat resilent,” ujar Bianto.
Merujuk laporan keuangan konvensional, Allianz Life Indonesia membukukan laba setelah pajak senilai Rp48,31 miliar pada kuartal I/2023. Perolehan laba perusahaan diperoleh dari jumlah pendapatan yang mencapai Rp3,66 triliun.
Pada tiga bulan pertama 2023, pendapatan premi neto Allianz Life Indonesia mencapai Rp3,27 triliun. Adapun, klaim dan manfaat yang dibayar perusahaan mencapai Rp878,66 miliar atau meningkat 2,49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2022.
Beralih ke jumlah aset, Allianz Life Indonesia menorehkan total aset senilai Rp37,6 triliun pada kuartal I/2023. Rinciannya, ekuitas perusahaan tumbuh 4,06 persen yoy dari Rp5,52 triliun menjadi Rp5,74 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan mencapai Rp31,85 triliun pada kuartal I/2023.
Tingkat kesehatan keuangan Allianz Life Indonesia yang diukur dari rasio pencapaian solvabilitas atau risk-based capital (RBC) perusahaan melampaui batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen. Pada kuartal I/2023, RBC Allianz Life Indonesia berada di angka 355,08 persen.