Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pelunasan Haji di BSI (BRIS) Capai Rp2,37 Triliun Tahun Ini

BSI (BRIS) mencatatkan dana pelunasan haji tahun ini senilai Rp2,37 triliun.
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) telah mencatatkan dana pelunasan haji sebesar Rp2,37 triliun pada 2023. Upaya mendongkrak layanan haji pun dilakukan perseroan. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan telah menjadi pilihan utama jamaah haji Indonesia untuk mendapatkan layanan perbankan pada tahun ini. Dari total Rp2,92 triliun dana pelunasan haji jamaah di Indonesia, 81,1 persen atau Rp2,37 triliunnya ada di BSI.

Kemudian, dari 210.680 kuota reguler jamaah haji di Indonesia, sebesar 81,5 persen atau 171.887 jamaah menggunakan layanan BSI. "BSI telah jadi pilihan utama jamaah haji pada 2023, lebih dari 81 persen jamaah merupakan nasabah BSI," ujar Hery dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN pada Kamis (22/6/2023) di Jakarta.

BSI juga mencatat, terdapat 4,33 juta rekening tabungan haji di BSI per April 2023. Dana pihak ketiga (DPK) yang diperoleh dari rekening haji itu mencapai Rp10,27 triliun. 

BSI pun berupaya mendongkrak layanan hajinya ke depan. "Harapannya kami bisa terus layani lebih dekat untuk nasabah haji," kata Hery.

Dia menyatakan perseroan berharap bisa hadir dan memberikan layanan perbankan di Arab Saudi secara langsung. "Urusan haji di Arab Saudi kan membutuhkan akses bank di sana. Sekarang kami tidak mudah touch market Saudi," ujar Hery.

Emiten bank berkode BRIS ini memang baru berekspansi ke Dubai, Uni Emirat Arab dan belum menjangkau Arab Saudi. Di Dubai, BSI membuka kantor representatif untuk memperluas pasar korporasi.

Harapan akan hadirnya layanan perbankan dari BSI di Arab Saudi juga seiring dengan rencana masuknya investor strategis baru yang menggantikan kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) di BSI.

Hery berharap investor strategis baru bisa memberi nilai lebih terhadap bisnis bank. Menurutnya, apabila investor strategis itu berasal dari Arab Saudi, maka perseroan mampu memberikan akses ke pasar keuangan yang lebih luas di Arab Saudi. "Maka ini jadi peran pemegang saham cari strategic partner yang tepat," tutur Hery.

Menteri BUMN Erick Tohir juga dikabarkan telah mencari investor strategis dari Arab Saudi untuk menggantikan posisi BRI dan BNI di BSI.

Bank syariah yang kepemilikan sahamnya dikuasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ini telah mencatatkan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp1,45 triliun, meningkat 48 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

BRIS juga telah mencatatkan baki pembiayaan tumbuh 20 persen menjadi Rp212 triliun hingga kuartal I/2023. Dari sisi pendanaan, dana simpanan wadiah bank tercatat meningkat 11 persen yoy menjadi Rp64,71 triliun dan dana investasi non-profit sharing BRIS mengalami penebalan menjadi Rp204,54 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper