Frugal Living vs Pelit
Meski frugal living baik diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari, janganlah sampai menyiksa diri karena terlalu hemat bisa menjurus pada pelit termasuk pelit pada diri sendiri. Walau sebenarnya hemat dan pelit merupakan dua sifat yang berbeda.
Hemat berarti memiliki kontrol penuh atas keluar masuk keuangan, hanya membeli sesuatu yang dibutuhkan dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Hemat berfokus pada nilai, berusaha mendapatkan nilai terbaik untuk harganya. Adapun, konsep pelit berusaha mempertahankan uang (aset) yang dimiliki agar (kalau bisa) tidak keluar dan berkurang.
Saat berbelanja, orang hemat akan memilih barang berkualitas biarpun harga sedikit lebih mahal. Ini dilakukan agar barang tersebut dapat digunakan untuk jangka lama atau awet. Sementara orang pelit, ketika memilih barang yang jadi pertimbangan hanyalah harga yang murah agar ia mengeluarkan sedikit uang.
Dalam menerapkan frugal living terdapat tujuh panduan umum, namun tidak perlu diikuti sepenuhnya hingga mengganggu kenyamanan dan merasa diri terlalu terkekang.
Berikut tips menerapkan frugal living
-
Buat perencanaan keuangan
Biasanya dilakukan dengan mencatat secara rinci pengeluaran bulanan lalu menyusun perencanaan berdasarkan penghasilan tetap yang didapat, kemudian menaati perencanaan itu dalam membelanjakan uang agar tidak sampai mengalami defisit.
Baca Juga
Namun tidak semua orang memiliki keahlian dalam perencanaan apalagi dengan mencatat dengan rinci dan detail setiap pengeluaran, mungkin bagi sebagian orang cara itu cukup menyiksa. Maka buat saja perencanaan secara garis besar, dengan mengalokasikan anggaran untuk pos-pos yang diperlukan. Semisal dana untuk kebutuhan operasional sehari-hari, investasi, cicilan produktif, rekreasi, dana sosial dan anggaran darurat.
-
Membeli dan menjual barang bekas
Orang biasanya membeli barang berdasarkan kegunaan dan keuntungannya sehingga tidak masalah untuk membeli barang second selama kualitasnya masih bagus dan bisa dipakai dalam waktu yang lama. Sementara barang-barang bekas di rumah yang tidak terpakai lagi bisa dijual, selain menghemat tempat juga menghasilkan uang.
Berhemat dengan cara membeli barang bekas belum tentu menguntungkan karena barang bekas pakai orang pasti sudah mengalami penyusutan. Begitu juga dengan menjual barang bekas, biasanya harganya tak seberapa, maka lebih baik diberikan kepada orang yang membutuhkan sehingga bermanfaat dan menjadi sedekah.
-
Buat daftar menu makanan
Tak bisa dimungkiri bahwa makanan merupakan salah satu pos pengeluaran rutin terbesar. Ketika menyusun perencanaan keuangan, bisa sekaligus membuat daftar menu sebulan sebagai gambaran belanja bahan makanan yang diperlukan.
Baik juga membuat daftar menu makanan sebagai bagian dari perencanaan pengeluaran. Namun kelemahannya, selera makan orang bisa saja berubah dan tak bisa dipaksakan harus makan sesuai jadwal yang ada di menu.
Padahal salah satu tujuan orang bekerja mencari uang adalah untuk menyenangkan diri, jadi tidak perlu terlalu membatasi. Masak dan makanlah sesuai selera, sepanjang tidak berlebihan dan melampaui budget yang dianggarkan.
Selamat menjalani frugal living!