Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) memiliki strategi untuk terus berkembang ke depannya. Salah satunya dengan penguatan ekuitas perusahaan yang berkesinambungan.
Selain itu, IFG Life juga akan berupaya meningkatkan kinerja bisnis yang berkualitas di antaranya melalui pengembangan saluran distribusi bisnis baru.
“Di mana fokus menjual produk berbasis proteksi baik asuransi jiwa dan kesehatan,” kata Head of Corporate Secretary IFG Life Gatot Haryadi kepada Bisnis, Minggu (9/7/2023).
Gatot menambahkan IFG Life juga akan terus melakukan pengembangan bisnis pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), serta melanjutkan dan meningkatkan bisnis portofolio hasil pengalihan dari PT Asuransi Jiwasraya.
IFG Life beridiri pada 22 Oktober 2020 setalah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 April 2021 melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP- 19/D.05/2021 tentang Pemberian Izin Usaha di Bidang Asuransi Jiwa Kepada PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).
Perusahaan ini didirikan oleh Indonesia Financial Group (IFG) untuk melanjutkan aktivitas bisnis dari Jiwasraya.
Dari sisi kinerja, sepanjang kuartal I/2023 IFG Life membukukan pendapatan senilai Rp468,5 miliar. Pendapatan ini terdiri dari premi sebesar Rp118,8 miliar dan kinerja investasi senilai Rp348,4 miliar. IFG Life pun mencatatkan laba senilai Rp23 miliar.
Adapun pada 2022, IFG Life membukukan pendapatan premi senilai Rp1,13 triliun. Nominal tersebut melesat dari pendapatan premi sepanjang 2021 yang hanya mencapai Rp24,21 miliar.
Sejalan dengan perolehan premi, hasil investasi IFG Life sepanjang 2022 juga melesat menjadi Rp1,21 triliun, dari sebelumnya hanya mencapai Rp65,43 miliar pada 2021.
Merujuk laporan keuangan audited, IFG Life membukukan total laba bersih setelah pajak senilai Rp128,24 miliar sepanjang 2022. Raihan itu berbalik positif dari rugi bersih senilai Rp74,22 miliar pada 2021.
