Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang Mulai Traveling, Asuransi Perjalanan Bakal Moncer Tahun Ini?

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan kinerja asuransi perjalanan tahun ini ketika orang-orang mulai traveling.
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan asuransi perjalanan akan terus tumbuh seiring banyaknya orang-orang yang mulai berwisata atau traveling pada tahun ini. 

Terlebih normalisasi mobilitas yang terlihat pada saat mudik lebaran kemarin mampu mendorong peningkatan kinerja bisnis setor ril sehingga dapat meningkatkan permintaan asuransi umum, terutama kaitannya dengan kenaikan permintaan asuransi perjalanan.

“Dengan normalnya kebijakan mudik lebaran dan liburan sekolah pada tahun ini, tentunya mempengaruhi realisasi asuransi perjalanan, di mana trennya meningkat dibanding tahun-tahun lalu yang masih diberlakukan pembatasan mudik lebaran,” kata Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto kepada Bisnis, Selasa (11/7/2023), 

Bern menambahkan kenaikan pembelian asuransi perjalanan juga didorong oleh maraknya promo-promo wisata pada tahun ini. Selain itu, dia menilai bahwa literasi masyarakat juga jauh lebih baik dan memahami manfaat dari asuransi perjalanan. 

Menurut Bern, asuransi perjalanan memiliki  harga terjangkau namun dapat memitigasi risiko yang mungkin timbul seperti pesawat delay hingga bagasi hilang. Dengan demikian, ini meningkatkan pembelian asuransi perjalanan tersebut. 

Bern menambahkan industri asuransi umum pun melihat peluang besar dan optimis terhadap meningkatnya permintaan dan pertumbuhan asuransi perjalanan. Terlebih dengan perkembangan digital yang makin membaik, asuransi perjalanan dapat bertumbuh seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Dia pun memberikan strategi yang dapat dilakukan pelaku asuransi perjalanan untuk memanfaatkan momentum. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan agen perjalanan hingga maskapai penerbangan. 

Melihat data premi asuransi perjalanan pada 2019 (sebelum pandemi) mencapai Rp 765 Milyar. Lada 2022, premi mulai meningkat  sekitar Rp800 miliar. 

“Diharapkan tahun ini asuransi perjalanan dapat melampaui realisasi 2022. Terlebih animo masyarakat yang tinggi dalam melakukan perjalanan setelah sempat menurun drastis selama pandemi, pelaku asuransi perjalanan yang mulai bangkit kembali, dan tren digitalisasi di industri asuransi umum,” tandas Bern. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper