Bisnis.com, JAKARTA—PT BCA Finance mencatatkan pembiayaan baru semester I/2023 mencapai Rp20,1 triliun. Angka tersebut meningkat 30 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada semester I/2022, pembiayaan baru yang dicatatkan perseoran mencapai Rp14 triliun. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan pembiayaan baru didominasi oleh pembelian mobil baru.
“Ratio pembiayaan mobil baru sekitar 70 persen dari total pembiayaan dan mobil bekas sekitar 30 persen,” kata Roni kepada Bisnis, Kamis (13/7/2023).
Roni menambahkan target pembiayaan baru sampai akhir tahun ini mencapai Rp37 triliun. Ini artinya semester II/2023 pembiayaan baru yang ditargetkan dicapai yakni Rp16,9 triliun. Untuk meraih capaian tersebut, perusahaan pun menyusun strategi untuk peningkatan.
Salah satunya BCA Finance akan membuka jaringan penjualan baru di beberapa kota kecil di Kalimantan dan Sumatera. Rencananya sekitar 20 kota yang akan menjadi target perusahaan.
Pada 2022, piutang pembiayaan konsumen BCA Finance senilai Rp6,84 triliun tumbuh 1 persen (YoY) dari Rp6,77 triliun. Hal itu berkontribusi terhadap kinerja aset, yang pada 2022 senilai Rp8,49 triliun atau tumbuh 1,4 persen (YoY) dari Rp8,37 triliun.
Sementara itu, OJK mencatat laba bersih setelah pajak industri perusahaan pembiayaan (multifinance) senilai Rp8,55 triliun pada akhir Mei 2023. Laba tersebut meningkat 21,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama 2022 sebesar Rp7,04 triliun.
Jika dilihat dari sisi aset, perolehan aset industri pembiayaan meningkat 15,83 persen yoy dari Rp444,35 triliun menjadi Rp514,69 triliun. Per Mei 2023, OJK mencatat terdapat 152 industri pembiayaan dengan liabilitas yang ditanggung sebesar Rp364,1 triliun dan ekuitas sebesar Rp150,59 triliun.