Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mencatat pertumbuhan penempatan nominal deposito nasabah sebesar sekitar 20 persen dalam enam bulan terakhir, yaitu selama Januari hingga Juni 2023.
Selama periode yang sama, loyalitas nasabah terhadap produk deposito Neo WOW menguat sekitar 4,5 persen. Tingkat loyalitas nasabah juga tercermin melalui retention rate, yaitu persentase nasabah yang terus menggunakan layanan BNC melalui aplikasi Neobank. Retention rate tersebut meningkat secara konsisten hingga mencapai sekitar 75 persen
Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo mengatakan salah satu faktor pendorongnya, adalah penawaran suku bunga yang relatif kompetitif.
"Namun, seiring berjalannya waktu, nasabah semakin sadar layanan-layanan keuangan dan fitur yang BNC tawarkan semakin lengkap dan sangat membantu mereka dalam melakukan transaksi keuangan sehari-hari,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (13/7).
Pihaknya juga melihat ada pergeseran tren positif soal kinerja BNC soal perilaku dari nasabah BNC dalam beberapa waktu terakhir.
“Ke depannya, nasabah tidak hanya menggunakan layanan BNC di aplikasi neobank untuk kebutuhan tabungan, investasi, da transaksi, tapi akan bergeser ke berbagai produk dan layanan yang lebih luas,” tambahnya.
Pada kuartal I/2023, BNC meluncurkan layanan wealth management hingga layanan keuangan dan perbankan digital untuk segmen UMKM. Sampai akhir Mei 2023, layanan UMKM ini pun telah digunakan lebih dari 189.000 merchant.
Pertumbuhan pesat transaksi digital ini sejalan dengan data Bank Indonesia (BI). Bank sentral melaporkan transaksi digital banking pada Mei 2023 telah tumbuh sebesar 31,83 persen yoy.
"Transaksi sistem pembayaran terus naik dengan stabilitas sistem yang terjaga dan layanan pembayaran digital yang semakin meningkat,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers pada bulan lalu (22/6/2023).
BI sendiri memproyeksikan transaksi layanan digital perbankan akan menyentuh angka Rp64.000 triliun sepanjang tahun ini, naik sekitar 22 persen yoy dibandingkan dengan Rp52.545,8 triliun sepanjang 2022.