Bisnis.com, JAKARTA - Bank milik Wings Group, yakni PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. (MASB) membukukan laba bersih Rp123,1 miliar selama enam bulan pertama pada semester I/2023.
Capaian tersebut turun 12 persen dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sebesar Rp139,6 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (27/7/2023), penyusutan laba bank sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 7 persen yoy menjadi Rp344,6 miliar pada paruh pertama 2023, di mana beban bunga kian membengkak 26 persen menjadi Rp305,8 miliar, meski pendapatan bunga tumbuh 6 persen menjadi Rp650,4 miliar.
Tak hanya itu, sejumlah beban seperti beban tenaga kerja pun turut naik 36 persen dari Rp22,1 miliar pada semester I/2022 menjadi Rp136,9 miliar pada semester I/2023. Beban promosi juga naik sebesar 199 persen dari Rp2,4 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp5,3 miliar pada Juni 2023.
Kenaikan beban tersebut terkonfirmasi dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang naik 621 basis poin (bps) menjadi ke level 77,77 persen pada semester I/2023 dari 71,56 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan BOPO yang mengindikasikan kurangnya efisiensi operasional pun berdampak negatif pada profitabilitas Bank MAS, ditunjukkan dengan penurunan penurunan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) 20 bps menjadi 1,44 persen. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) Bank MAS juga turun 373 bps menjadi 7,03 persen.
Meskipun Bank MAS mengalami peningkatan BOPO dan penurunan profitabilitas, akan tetapi bank berkode MASB ini masih mencatatkan percetakan kredit sebesar Rp9,4 triliun, angka ini mengalami peningkatan 11 persen dari tahun sebelumnya.
Walaupun angka ini menunjukkan pertumbuhan yang positif, tetap ada indikasi sedikit kekhawatiran dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang naik tipis sebesar 9 bps menjadi 3,11 persen, serta NPL net yang naik 27 bps menjadi 1,45 persen.
Sementara itu, dari sisi aset, Bank MASB naik 13 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp22,94 triliun. Dalam hal pendanaan, bank ini pun menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp18,8 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen dari tahun sebelumnya.
Dana murah atau current account savings account (CASA) bank pun mencatatkan kenaikan sebesar 16 persen yoy menjadi Rp6,1 triliun dari yang sebelumnya Rp5,2 triliun.
Pertumbuhan giro sebesar 32 persen menjadi Rp4,7 miliar berhasil menopang kinerja dana murah di tengah penurunan tabungan sebesar 17 persen secara yoy menjadi 1,39 miliar dari sebelumnya Rp1,66 miliar
Penyaluran kredit pun mencapai Rp9,4 triliun. Jumlah ini naik 11 persen dari capaian Juni 2022 yang membukukan Rp8,4 triliun. Sayangnya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross naik tipis 9 bps menjadi 3,11 persen dan NPL net naik 27 bps menjadi 1,45 persen.