Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) telah berhasil membukukan laba bersih Rp74,32 miliar pada semester I/2023- naik 4,51 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp71,11 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bank ditopang oleh kinerja pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik 33,7 persen yoy menjadi Rp51,37 miliar pada enam bulan pertama tahun ini.
Beban erugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) bank pun susut 43,91 persen yoy menjadi Rp109,51 miliar pada semester I/2023. Beban operasional painnya juga turun 5,64 persen yoy menjadi Rp163,32 miliar.
Namun, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Victoria turun 8,55 persen yoy menjadi Rp286,48 miliar per Juni 2023, dibandingkan Rp313,29 miliar pada Juni 2022.
Dari sisi intermediasi, emiten bank berkode BVIC ini telah menyalurkan kredit Rp17,23 triliun pada kuartal II/2023, naik 8,63 persen yoy. Aset bank pun naik 7,59 persen yoy menjadi Rp26,77 triliun.
BVIC mencatatkan kinerja rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang susut dari 4,11 persen per Juni 2022 menjadi 4,08 persen per Juni 2023. Akan tetapi, NPL nett BVIC naik dari 3,1 persen per Juni 2022 menjadi 3,27 persen per Juni 2023.
Baca Juga
Dari sisi pendanaan, BVIC telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp19,79 triliun dalam enam bulan pertama 2023, naik 2,96 persen yoy. Sementara dana murah atau current account savings account (CASA) bank turun 10,22 persen yoy menjadi Rp4,83 triliun.