Bisnis.com, JAKARTA –– Bank digital besutan kongsi crazy rich Chairul Tanjung, grup Salim, hingga PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mengumumkan meraup laba bersih Rp216,25 miliar pada paruh pertama 2023. Laba BBHI ini naik 43,57 persen secara tahunan (year–on–year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp150,62 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Minggu (30/7/2023), laba bank didorong oleh pertumbuhan pesat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 126,44 persen yoy menjadi Rp491,93 miliar pada semester I/2023. Tercatat NIM BBBHI melejit 346 basis poin (bps) menjadi 8,52 persen pada Juni 2023 dari level 5,06 persen pada Juni 2022.
Di sisi lain, Allo Bank mencatatkan penyusutan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment ) 54,06 persen yoy menjadi Rp16,83 miliar pada semester I/2023.
Rasio profitabilitas bank pun membaik. Tercatat, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) Allo Bank naik 174 bps menjadi 6,65 persen. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank naik 30 bps menjadi 4,59 persen.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, emiten bank berkode BBHI ini telah menyalurkan kredit Rp7,43 triliun pada paruh pertama 2023, naik 10,73 persen yoy. Aset bank juga naik 31,62 persen yoy menjadi Rp12,86 triliun.
BBHI mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross sebesar 0,05 persen pada Juni 2023. Kemudian, NPL nett ada di level 0,03 persen.
Dari sisi pendanaan, BBHI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp4,84 triliun pada semester I/2023, naik 51,72 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) bank pun naik 102,76 persen yoy menjadi Rp424,96 miliar. Akan tetapi porsi CASA hanya sekitar 8,78 persen terhadap DPK.