Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik taipan Anthony Salim membukukan laba bersih Rp115,31 miliar pada semester I/2023, melesat dua kali lipat atau 117,97 persen secara tahunan (year on yeae/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan, laba bank terdorong oleh capaian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp376,81 miliar, naik 60,64 persen yoy. Sementara pendapatan bunga bank ditopang oleh margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang melejit 31 basis poin (bps) ke level 3,27 persen per Juni 2023.
Bank Ina juga telah meraup pendapatan berbasis komisi atau fee based income Rp5,42 miliar pada semester I/2023, naik 10,83 persen yoy. Pendapatan lainnya juga naik 48,77 yoy menjadi Rp8,48 miliar.
Kemudian, Bank Ina mencatatkan perbaikan rasio profitabilitas. Rasio imbal ekuitas (return on equity/ROE) BINA naik 229 bps menjadi 6,9 persen. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank naik 57 bps menjadi 1,36 persen.
Bank juga kian efisien ditandai dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 85,89 persen pada Juni 2022 menjadi 81,68 persen pada Juni 2023. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya
Dari sisi intermediasi, Bank Ina telah menyalurkan kredit Rp12,26 triliun per semester I/2023, melonjak 73,06 persen yoy. Aset pun naik 15,31 persen yoy menjadi Rp22,29 triliun.
Baca Juga
Kemudian, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross bank tetap terjaga di level 1,84 persen. Sementara NPL nett turun dari 0,58 persen per Juni 2022 menjadi 0,46 persen per Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Ina telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp18,2 triliun, naik 10,97 persen yoy. Bank Ina juga telah meraup dana murah atau current account savings account (CASA) Rp4,86 triliun dengan porsi sebesar 26,7 persen terhadap DPK.