Bisnis.com, SEMARANG - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Teten Masduki mengatakan perbankan mesti berani untuk menyasar pembiayaan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di rantai produksi.
"Kelemahan kita ini di produksi, jadi produk China kuasai ritel modern kita. Maka bank harus berani mendukung sektor produksi, tidak hanya di ritel," ujar Teten dalam sambutannya di acara BNI UMKM Festival, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, apabila UMKM lemah di rantai produksinya, pasar dalam negeri akan dikuasai produk China. "Pemerintah pun sekarang kencang agar atur keras di ritel online kita jangan sampai produk dari luar begitu masuk dengan mudah. Sementara dalam negeri harus izin edar yang ribet," ujarnya.
Dia juga mengatakan salah satu bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, termasuk yang getol membiayai UMKM pada rantai produksi. "BNI ini Himbara [himpunan bank milik negara] paling berani biayai UMKM di sektor produksinya," ujar Teten.
Sebelumnya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan perseroan sebagai bank BUMN yang berkomitmen mendorong UMKM naik kelas dan go global, gencar menyalurkan kredit kepada UMKM serta peningkatan kapasitas usaha.
Saat ini, total portofolio kepada UMKM sebanyak Rp117,9 triliun yang dinikmati oleh lebih dari 449.000 debitur.
BNI juga aktif sebagai salah satu bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) dengan total penyaluran hingga saat ini sebesar Rp154 triliun kepada lebih dari 1,4 juta debitur.
BNI pun memiliki program BNI Xpora guna mendorong UMKM naik kelas dan go global. Program tersebut merupakan solusi digital yang dikembangkan oleh BNI dan ditujukan untuk pelaku UKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis.
Program ini menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar.
"BNI menggabungkan ekosistem diaspora dengan UMKM binaan di dalam negeri untuk dapat lebih cepat merespons potensi pertumbuhan di luar negeri," kata Putrama.
Dengan jaringan yang sampai di 7 negara, BNI secara proaktif menyelenggarakan berbagai business matching agar UMKM bisa memiliki pengetahuan sekaligus informasi lengkap terkait kesempatan ekspor.
Saat ini, ekosistem ekspor dan diaspora yang telah dibiayai oleh BNI mencapai Rp28,77 triliun kepada lebih dari 27,33 ribu debitur. Terdapat lebih dari 40 kegiatan pendampingan dan lebih dari 100 kegiatan business matching.
"Tidak hanya melalui Xpora, BNI memiliki layanan mobile banking untuk mempermudah nasabah, termasuk pelaku UKM yang memiliki perputaran transaksi cepat, dalam bertransaksi keuangan," kata Putrama.
Platform BNI Mobile Banking dari BNI menawarkan layanan keuangan yang lengkap dalam satu platform, atau all-in-one, mulai dari cek saldo, transfer, hingga pembelian produk investasi dan pembayaran berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti tiket transportasi dan tagihan seluler.
Nasabah pun dapat melakukan berbagai jenis transaksi dalam negeri maupun antar negara melalui platform ini tanpa harus berkunjung ke cabang.
BNI juga memiliki layanan BNIDirect, yaitu electronic cash management BNI yang secara khusus ditujukan untuk mempermudah segala aktivitas keuangan nasabah terkait dengan informasi transaksi yang ada di rekening perusahaan.
Beberapa fitur menarik untuk mempermudah transaksi keuangan nasabah yang ada pada BNIDirect di antaranya online opening account, Giro Multi Currency, solusi API BNIDirect, BNIDirect KCLN, dan berbagai fitur terbaru untuk melengkapi BNI Trade Online sebagai solusi transaksi trade finance secara digital.