Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Laba Industri Leasing Tembus Rp10,91 Triliun pada Juni 2023

Laba bersih yang dikantongi industri multifinance tersebut tumbuh hingga 29,12 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp10,91 triliun pada akhir Juni 2023.

Data Statistik Lembaga Pembiayaan edisi Juni 2023 yang dipublikasikan OJK pada Rabu (2/8/2023) menunjukkan laba bersih yang dikantongi industri multifinance mampu mencetak pertumbuhan dua digit mencapai 29,12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya meraup cuan Rp8,45 triliun.

Adapun sepanjang Januari—Juni 2023, industri multifinance mampu mencetak laba bersih mencapai Rp36,94 triliun.

Jika ditelusuri lebih lanjut, untuk posisi akhir Juni 2023, pertumbuhan laba dua digit itu salah satunya ditopang oleh meningkatnya total pendapatan industri multifinance yang menjadi Rp59,24 triliun. Artinya, total pendapatan yang diraih tumbuh 20,40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp49,2 triliun.

Perolehan itu ditopang oleh pendapatan operasional yang tumbuh 20,27 persen yoy dari Rp48,46 triliun menjadi Rp58,29 triliun. Sama halnya dengan pendapatan non operasional yang bertumbuh 29,08 persen yoy menjadi Rp954 miliar dari Rp739 miliar.

Untuk pendapatan operasional, OJK mencatat pos pembiayaan multiguna meningkat 9,27 persen yoy menjadi Rp27,42 triliun. Pos pembiayaan investasi juga naik 15,43 persen yoy menjadi Rp11,94 triliun, pos pembiayaan modal kerja menjadi Rp4,37 triliun atau melonjak 56,10 persen yoy.

Sementara untuk pendapatan non operasional, terpantau pos pendapatan bunga non operasional naik 44,05 persen yoy menjadi Rp288 miliar dan pos pendapatan non operasional lainnya juga ikut tumbuh sebesar 23,52 persen menjadi Rp665 miliar.

Di sisi lain, industri multifinance juga mengalami peningkatan total beban mencapai Rp45,74 triliun pada akhir Juni 2023 dari periode yang sama tahun lalu hanya Rp38,4 triliun, atau meningkat 19,09 persen secara tahunan.

Adapun pemicu peningkatan tersebut berasal dari pos beban operasional yang naik 19,65 persen yoy menjadi Rp45,37 triliun, salah satunya pada pos beban operasional bunga yang naik 40,63 persen yoy menjadi Rp11,34 triliun. Sedangkan beban non operasional membaik menjadi Rp359 miliar atau turun 25,05 persen yoy.

Per Juni 2023, OJK mencatat industri multifinance memiliki total aset sebesar Rp524,39 triliun. Pencapaian itu menguat 16,59 persen jika dibandingkan dengan posisi Juni 2022 yang hanya mencetak aset Rp449,78 triliun. Dari sana, liabilitas yang dimiliki industri ini mencapai Rp374,97 triliun dengan ekuitas senilai Rp149,42 triliun.

Sementara itu, return-on-asset (ROA) dan return-on-equity (ROE) masing-masing berada di level 5,84 persen dan 15,43 persen pada akhir Juni 2023. Di samping itu, perusahaan pembiayaan memiliki rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang semakin efisien dan kini berada di level 77,85 persen.

Namun, rasio pembiayaan yang bermasalah gross (non-performing financing/NPF) di industri perusahaan pembiayaan terus bergerak naik menjadi 2,67 persen dan NPF netto sebesar 0,73 persen pada akhir Juni 2023.

Dari sana, regulator mengungkapkan terdapat sedikit kenaikan risiko kredit di industri pembiayaan, namun risiko kredit tersebut masih cukup terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper