Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Ungkap Satu Multifinance Diakuisisi Singapura, Thailand dalam Proses

OJK mengungkapkan ketertarikan investor asing terhadap perusahaan multifinance di Indonesia, di antaranya dari Singapura dan Thailand.
Multifinance/Istimewa
Multifinance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa negara tetangga tertarik untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan atau leasing Indonesia. Bahkan sudah ada satu perusahaan leasing yang telah dicaplok oleh Singapura. 

“Sejauh ini sudah proses ada dua dari Singapura dan satu dari Thailand, yang dari Singapura sudah selesai tuntas dan satu Singapura dan Thailand itu dalam proses,” kata Agusman dalam Konferensi Pers di Menara Radius Prawiro, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat Jumat (18/8/2023).

Agusman melanjutkan bahwa sejauh ini investor China masih belum terlihat tanda-tanda untuk masuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan di Indonesia. 

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono sebelumnya menjelaskan bahwa dari tiga perusahaan pembiayaan yang diakuisisi oleh investor asing, hanya satu perusahaan pembiayaan yang memiliki ekuitas di bawah Rp100 miliar.

OJK mencatat, hingga saat ini masih terdapat delapan perusahaan pembiayaan yang belum dapat memenuhi ekuitas minimum. Sementara itu, langkah yang telah dilakukan di antaranya dengan menegakkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Saat ini, pengawas sedang dalam pemantauan pelaksanaan rencana pemenuhan terhadap 5 perusahaan, melakukan klarifikasi atas kondisi ekuitas terhadap 2 perusahaan, dan pengenaan sanksi administratif terhadap 1 perusahaan,” kata Ogi dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8/2023).

Adapun, sepanjang semester I/2023 OJK mencatat piutang pembiayaan neto di industri perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp444,52 triliun.

Data Statistik Lembaga Pembiayaan edisi Juni 2023 yang dipublikasikan OJK menunjukkan kinerja industri multifinance dalam melakukan penyaluran piutang pembiayaan neto meningkat 16,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp381,97 triliun.

Jika ditelusuri, komposisi piutang pembiayaan neto didominasi oleh pembiayaan multiguna dan pembiayaan investasi dengan proporsi masing-masing sebesar 51,65 persen dan 33,75 persen pada semester I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper