Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 6 Oktober 2023. Sejumlah agenda akan dibahas dalam rapat tersebut.
Dalam pengumuman yang disampaikan perseroan pada situs resminya, terdapat empat agenda pada RUPSLB yang diselenggarakan di Mercure Hotel, Jakarta Selatan.
Agenda pertama, yaitu persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 terkait peningkatan modal dasar. Kedua, persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 16 ayat 13 mengenai kewenangan direksi.
Ketiga, persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan, dan terakhir persetujuan kepada direksi untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang atas kekayaan perseroan, baik sebagian maupun seluruhnya dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain.
"Pemegang Saham yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 13 September 2023, pukul 16.00 WIB, sedangkan untuk Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia [KSEI] sesuai dengan catatan saldo rekening efek pada penutupan tanggal 13 September 2023, pukul
16.00 WIB," tulis manajemen Bank Capital.
Sebagai informasi, sepanjang semester I/2023 Bank Capital membukukan pertumbuhan laba bersih 124,81 persen atau menjadi Rp20,75 miliar. Pertumbuhan laba bank tersebut didorong oleh penyusutan beban bunga bersih 6,13 persen yoy menjadi Rp145,38 miliar pada kuartal II/2023.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, emiten bank berkode BACA ini telah menyalurkan kredit Rp7,11 triliun pada semester I/2023, tumbuh pesat 201,27 persen yoy. Aset pun naik 2,78 persen yoy menjadi Rp21,38 triliun.
Bank juga mencatatkan perbaikan pada kualitas kreditnya. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BACA turun dari 0,21 persen pada Juni 2022 menjadi 0,07 persen pada Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, BACA telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp16,6 triliun, turun 6,58 persen yoy pada enam bulan pertama 2023. Namun, dana murah atau current account savings account (CASA) bank naik 13,35 persen yoy menjadi Rp9,25 triliun.