Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jtrust Indonesia Tbk. (BCIC) terus memperbesar ekspansi bisnis usai mendapat aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada sisa waktu tahun ini.
Director Of Finance And Planning Helmi A. Hidayat mengatakan setelah mendapatkan tambahan modal sebesar Rp3 triliun pada tahun sebelumnya, Bank JTrust menargetkan tingkat kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi sekitar 14,1 persen.
“Dengan right issue sebesar mencapai modal inti minum Rp3 triliun dan CAR sekitar 14 persen, kita punya target 3 persen untuk pertumbuhan bisnis, sehingga kita harapkan di akhir tahun ada tambahan secara tahunan sekitar Rp5 hingga Rp6 triliun pertumbuhannya,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Kuartal II/2023, Jumat (15/9/2023).
Adapun, pada Juni 2023, CAR BCIC mencapai 13,51 persen, angka ini naik 133 basis poin (bps) dari 12,18 persen pada Juni 2022.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis JTrust Bank Widjaja Hendra menjelaskan pihaknya bakal melebarkan sayap untuk menggarap segmen baru demi mengincar pertumbuhan kredit senilai Rp5,5 triliun pada sisa akhir tahun.
“Sesuai dengan strategi. Pertama, kita banyak fokus di komersial. Kedua yang cukup besar itu segmen korporasi, masuk ke pengusaha besar, konglomerat Tanah Air, dan ketiga fokus di multifinance,” ujarnya
Baca Juga
Menurutnya, tiga segmen ini mendominasi pertumbuhan kredit BCIC. Tercatat, sepanjang 2022, BCIC telah menyalurkan kredit Rp19,53 triliun.
Sementara, hingga Juni 2023 tercatat kredit menyentuh angka Rp21,7 triliun. Dengan demikian, jika dikalkulasikan maka BCIC menargetkan dapat penyaluran kredit mencapai Rp27,2 triliun pada akhir 2023.
Di luar itu, Widjaja menambahkan pihaknya pun mulai melebarkan bisnis ke segmen mortgage.
“Keunggulan KPR [kredit pemilikan rumah] kita punya tenor pinjaman 30 tahun dan kita mencoba ke masuk ke anak muda, sehingga dengan tenor panjang, kemampuannya untuk memiliki rumah lebih tinggi dan kita baru mulai di awal tahun ini,” jelasnya.
Selain (KPR), Bank JTrust juga melakukan kerja sama sama dengan perusahaan seperti Kobelco dan Komatsu untuk membiayai pembelian alat berat tersebut.
“Di sisi lain, kami melihat ada opportunity kita mendukung satu sektor terkait dengan pertambangan, jadi kita kerja sama dgn Kobelco, Hitachi, Komatsu untuk membiayai para pemilik alat berat. Alat berat ini disasarkan kepada industri mining dan perkebunan,” katanya.
Widjaja menyebut, meski sejumlah segmen baru digarap Bank JTrust, akan tetapi sudah pertumbuhan yang sudah positif. Tercatat, per Agustus, portofolio untuk konsumer ini Rp600 miliar dan alat berat Rp 460 miliar.
Sebagai informasi, pihaknya berencana melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 4,67 miliar saham seri C atau 25,8 persen dari modal disetor. Harga pelaksanaan rights issue dipatok Rp300. Periode perdagangan rights issue ini ditetapkan pada 5 Oktober 2023 hingga 11 Oktober 2023
Sebelumnya, BCIC sendiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp90,62 miliar per Juni 2023, atau meningkat 476,57 persen YoY (year-on-year).
Katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp21,7 triliun pada Juni 2023 dari sebelumnya Rp15,28 triliun pada Juni 2022 atau tumbuh 42 persen YoY.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terlihat meningkat menjadi Rp29,24 triliun dari Rp20,18 triliun atau sebesar 44,87 persen YoY pada semester I/2023.