Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi, Bank UOB 'Pede' Jumlah Nasabah Melonjak

Bank UOB Indonesia meyakini jumlah nasabah akan melesat, salah satunya didorong proses akuisisi bisnis konsumer Citibank.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia optimistis pertumbuhan jumlah nasabah akan mengalami lonjakan yang signifikan pada sisa akhir 2023. 

Head of Channels and Digitalisation UOB Indonesia Edisono Limin mengatakan keyakinannya ini berdasarkan atas jumlah nasabah yang terus tumbuh lebih dari tiga kali lipat selama enam tahun terakhir.

“Kita punya kapabilitas di teknologi, salah satunya TMRW by UOB [banking berbasis mobile] yang membuat proses rekrutment nasabah lebih baik, sehingga ini membuat grow lebih baik lagi. Tercatat, saat ini nasabah lebih dari 1 juta pada tahun ini, di akhir tahun pasti bakal berlipat lagi,” ujarnya dalam Konferensi Pers FinLab, Selasa (19/9/2023).

Lebih lanjut, menurutnya di tengah proses UOB Indonesia yang mengakuisisi Citibank Indonesia dalam bisnis konsumer, yang mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit, maka secara praktis akan menyulap market UOB menjadi jauh lebih besar. 

“Ditambah, sekarang proses akuisi konsumer bisnis Citibank otomatis nasabah Citibank menjadi nasabah UOB maka itu akan melompat lebih cepat lagi, eksponensial,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, Citigroup melepas bisnis konsumer di Asia Tenggara kepada UOB Group. Selain di Indonesia, negara yang terdampak adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam. 

UOB Group mengakuisisi bisnis konsumer Citigroup di empat negara Asia Tenggara senilai 5 miliar dolar Singapura atau setara dengan Rp53,21 triliun. Bisnis ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa agunan dan pinjaman beragunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel. Citigroup juga akan keluar dari China, India, Australia, Polandia, dan Rusia.

Pada kesempatan yang sama, UOB juga menyatakan komitmennya untuk terus gencar membidik UKM demi mengerek pertumbuhan bisnis perbankan. Salah satunya, melalui program UOB FinLab, sebuah akselerator inovasi bisnis untuk mengembangkan dan mendigitalisasi bisnis di Indonesia. 

“Kami melihat potensi besar UKM di Indonesia, UKM menyumbang lebih dari 60 persen PDB dan lebih dari 90 persen tenaga kerja. Akselerasi digital penting untuk menjangkau pasar dan meningkatkan daya saing bagi UKM. Kami juga ingin mengikuti jejak induk, karena portofolio kita terhadap UKM porsiannya masih kecil,” ucap Edisono.

Sebagai informasi, UOB FinLab Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan mitra ekosistem lokal termasuk SMESCO, HIPMI dan APINDO dalam membangun ekosistem yang saling terhubung, mendukung, dan dinamis agar bisnis dapat tumbuh secara digital dan berkelanjutan. 

Kolaborasi ini mencakup pertukaran pengetahuan, program, dan keahlian lintas negara untuk mendigitalkan, meningkatkan keterampilan, dan memberikan dukungan kepada 5.000 bisnis dalam tiga tahun ke depan.

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan Indonesia telah mengalami percepatan pertumbuhan digitalisasi selama bertahun-tahun yang salah satunya didorong oleh kontribusi perusahaan perintis sebagai bagian dari ekosistem digital. 

“Melalui UOB FinLab di Indonesia, kami menyediakan perangkat, pengetahuan, dan sumber daya yang dibutuhkan dunia usaha untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan digital Indonesia,” ujarnya. 

Adapun, berdasarkan UOB Business Outlook Study 2023, 90 persen bisnis di Indonesia telah mengadopsi digitalisasi setidaknya di satu departemen. Namun, tantangan besarnya terletak pada penskalaan upaya ini dari masing-masing departemen ke seluruh bisnis.

Kajian tersebut menemukan bahwa digitalisasi telah menghasilkan kinerja bisnis, produktivitas yang lebih tinggi, serta peningkatan jangkauan nasabah sembari membekali para pekerja dengan keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan mereka dengan kepercayaan diri dan alat untuk berinovasi melalui pemanfaatan teknologi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper