Bisnis.com, TOBA - SVP Micro Development & Agent Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Ashraf mencatat total portfolio kredit bank mikro mencapai Rp80,3 triliun per September 2023.
Peluang yang ditangkap oleh Bank Mandiri ini sejalan dengan besaran potensi usaha mikro di market senilai Rp622 triliun per Juni 2023.
"Berbicara mengenai UMKM itu sebenarnya ada dual hal yang besar, yaitu operational cost tinggi dan operastion risk tinggi, tapi kami melihat di Bank Mandiri bisa dimitigasi," ujarnya pada awak media dalam agenda Media Workshop di Toba, Sumatra Utara, Kamis (12/10/2023).
Bahkan, dirinya menyebut sejak pandemi awal 2020 sampai 2023, portofofolio kredit tumbuh Rp30 triliun. Di mana, katalis dari pertumbuhan ini, tak hanya terdorong dari digitaliasi, namun juga edukasi dan pendampingan ke pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan tools digital di market menjadi sangat penting.
Lebih lanjut, Ashraf mengatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam penyaluran kredit ke sektor mikro. Mulai dari perubahan perilaku masyarakat, persaingan bisnis yang makin ketat, perubahan dalam kebijakan pemerintah dan tingginya kelompok masyarakat yang underbank.
Sehingga, strategi Bank Mandiri sendiri adalah dengan memperluas customer based dengan digital solution dan optimalkan kapabilitas kanal perbankan.
Baca Juga
Bahkan, tercatat kanal akuisisi untuk kredit Bank Mandiri terbanyak, yaitu lewat aplikasi yang juga terintegrasi dengan sejumlah mitra perusahaan besar yang memiliki ekosistem luas di Indonesia.
"Kalau kita lihat ada tetangga yang jualan pulsa, mereka yang pakai aplikasi Telkomsel itu kan ada namanya Digipos. Nah, di sana ada fitur untuk mereka [penjual] mendapat kredit Bank Mandiri untuk usaha mereka beli pusa. Lalu, ada juga yang mejadi retailer Salim Grup dan menggunakan aplikasi Ottopay, nah di sana mereka beli barang dan bisa bayar di bank Mandiri," ujarnya
Sebagai informasi, saat ini penyaluran KUR Bank Mandiri sampai dengan akhir Agustus 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan sebesar Rp20,52 triliun kepada lebih dari 195.000 debitur di seluruh Indonesia.
“Penyaluran KUR merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM,” ujarnya.
Lebih lanjut bila dirinci, penyaluran KUR Bank Mandiri 2023 telah mencapai 42,76% dari target KUR yang dialokasikan oleh Pemerintah. Bila dirinci, realisasi KUR tesebut sebagian masuk ke sektor produksi atau sebesar 62,07% atau sebesar Rp12,7 triliun meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 59,73%
Salah satunya sektor pertanian yang menyumbang 32,59% KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp6,87 triliun. Disusul sektor Jasa Produksi dan industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 20,17% dan 7,33% dari total realisasi KUR perseroan.
“Fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri adalah sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, mulai dari Pertanian, Perikanan, Industri Pengolahan maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan serta kerja sama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce,” paparnya.
Selain penyaluran KUR yang terus ditingkatkan, Bank Mandiri juga konsisten menjaga posisi rasio nonperforming loan (NPL) KUR berada di level terjaga. Sampai dengan Agustus 2023 rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) KUR Bank Mandiri terjaga di level 1,18%